ekonomi

Kurs Rupiah Spot Melorot 0,06% ke Level Rp 15.491 per dolar AS di Akhir Perdagangan Kamis (4/1/2024)

Kamis, 4 Januari 2024 | 19:02 WIB
Kurs Rupiah Spot Melorot 0,06% ke Level Rp 15.491 per dolar AS di Akhir Perdagangan Kamis (4/1/2024)

realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (4/1/2024) pelemahan kurs rupiah spot di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut untuk hari ketiga di pasar spot.

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Melempem 0,32% Berada di Level Rp15.530 Per Dolar AS di Perdagangan Kamis (4/1/2024) Siang Ini

Berdasarkan data yang dilansir daro Bloomberg, kurs rupiah pasar spot ditutup ke level Rp 15.491 per dolar AS atau melemah 0,06% dari posisi kemarin Rp 15.481.

Diketahui, dolar naik tipis hari ini karena investor menilai kembali ekspektasi mereka terhadap skala penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melorot 0,34% Bersandar di Level Rp 15.534 Per Dolar AS di Perdagangan Kamis (4/1/2024)

Dengan kehati-hatian yang menyelimuti pasar setelah reli yang mengesankan bulan lalu.

Terhadap sekeranjang mata uang, greenback naik 0,03% menjadi 102,43, mendekati level tertinggi tiga minggu di 102,73 yang dicapai pada sesi sebelumnya.

Baca Juga: IHSG Menguat 50,79 Poin ke Level 7.329,88 di Akhir Perdagangan Sesi I, Kamis (4/1/2024)

Greenback ke level tertinggi lebih dari dua minggu terhadap yen di Asia. Perdagangan kembali berjalan lancar dengan kembalinya Jepang dari liburan Tahun Baru.

Terhadap yen, dolar mencapai puncaknya di 143,90 dan terakhir berpindah tangan di 143,75, setelah melonjak lebih dari 0,9% terhadap mata uang Jepang di sesi sebelumnya, hari terbaiknya sejak Oktober.

Dolar Australia, yang sering digunakan sebagai proksi untuk selera risiko, berjuang untuk melepaskan diri dari level terendah dua minggu pada hari Rabu di $0,6703 dan terakhir dibeli $0,6744.

Dolar Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko berpindah tangan di $0,6266, setelah menyentuh level terendah dua minggu di $0,6221 di sesi sebelumnya.

Risalah pertemuan kebijakan The Fed bulan Desember yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa para pejabat yakin inflasi akan terkendali dan khawatir tentang risiko kebijakan moneter bank sentral yang "terlalu ketat" terhadap perekonomian.

Namun, tidak ada petunjuk yang jelas mengenai kapan the Fed dapat mulai menurunkan suku bunga. Para pembuat kebijakan masih melihat perlunya suku bunga tetap ketat untuk beberapa waktu.

Halaman:

Tags

Terkini

Cek Indikasi Kerusakan dan Perawatan Karet Pintu Mobil

Kamis, 27 Februari 2025 | 06:55 WIB

Ungkap Efek Mobil Jarang Digunakan

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:28 WIB