"Sesuai UU No 40 Tahun 1999 Pasal 33 tentang Pers, bahwa pers merupakan media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol sosial. Media mainstream akan menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik, beda dengan media sosial, yang kadang siapa penulisnya kita tidak tahu," kata Amir Mahmud.
Menurut Amir Mahmud, untuk bisa pulih dan bangkit dari krisis kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi, akhibat pandemi Covid 19. Menjadi tugas wartawan untuk menulis dan menyebarluaskan berita yang membangun optimisme masyarakat untuk bangkit dari pandemi Covid 19. Menulis dan menyajikan berita yang mendidik, menginspirasi serta mencerdaskan masyarakat. Sebab Pers adalah wadah untuk menyampaikan informasi, aspirasi serta kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kendal, Misbahul Munir sebagai Narasumber yang mewakili unsur organisasi kepemudaan menyampaikan bahwa, kalangan Nahdhiyin yang sering melaksanakan berbagai kegiatan sosial keagamaan dan mengundang kerumunan, dituntut untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kebiasaan baru. Semua kalangan merasakan dampak dari pandemi Covid 19 yang melanda sejak Maret 2020.
"Dengan bergandengan tangan, media dan pemuda bisa saling dukung, dan menjadi pelopor bangkit dari pandemi Covid 19. Semua elemen masyarakat harus ikut mendukung dan mensukseskan program percepatan vaksinasi agar terbentuk heard immunity. Untuk pulih dan bangkit dari pandemi Covid 19, hanya bisa diwujudkan dengan aksi dan transformasi besar menuju ketahanan di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan," terang Misbahul Munir.
Lebih lanjut Misbahul Munir mengungkapkan, semua kalangan berharap pandemi Covid 19 lekas berakhir dan aktivitas masyarakat bisa normal kembali. Kita semua dituntut untuk beradaptasi dengan tatanan atau kebiasaan baru dengan menciptakan terobosan dan berinovasi untuk pulih dan bangkit dari pandemi Covid 19.(KYD)