Realitasonline.id - Medan | Menteri Agama Prof Nasruddin Umar mengingatkan pentingnya mengembalikan tradisi keilmuan Islam klasik yang integratif, menggabungkan sains, moral, dan agama.
Menteri Agama mengatakan hal itu saat mengunjungi UINSU Medan dan memberikan pembinaan ASN bertema Pembinaan SDM dan Penguatan Tata Kelola UIN SU Medan Tahun 2025 di Kampus IV Tuntungan, Rabu (20/8/2025).
Dalam orasi pembinaannya, Menag RI mengupas sejarah kejayaan peradaban Islam yang melahirkan ilmuwan besar seperti Al Khawarizmi dan Al Razi.
Baca Juga: Dies Natalis ke 73 USU, Rektor Muryanto Paparkan Dampak Internasionalisasi Kampus
“UIN harus mengembalikan tradisi keilmuan yang sempurna. Indonesia memiliki peluang besar melanjutkan estafet kejayaan dunia Islam, dan UIN SU bisa menjadi mercusuar itu,” ungkap Menag.
Dalam pidatonya, Menag menekankan bahwa hanya negara dengan ekonomi dan moral yang kuat yang dapat melahirkan ilmuwan besar.
Ia berharap episentrum keilmuan Islam modern dapat lahir di Sumatera melalui UIN SU.
Baca Juga: Keynote Speaker di LPS Finance Festival, Rico Waas Medan Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur
Beliau juga menyinggung sejarah Rasulullah SAW sebagai pemimpin terbaik dan manajer terbaik, yang memadukan ilmu dan agama meski tanpa fasilitas modern.
“Belajar bukan sekadar di kelas, tetapi menjadi bagian dari kehidupan. Rasul mengajarkan penggabungan sains dan agama yang harus terus kita hidupkan,” jelasnya.
Rektor UINSU Prof Nurhayati menyambut pesan ini dengan penuh semangat.
“Kami bersyukur Bapak Menteri berkenan hadir. Beliau meneguhkan kembali visi UIN SU untuk melahirkan figur-figur sang pencerah. Ini sekaligus menjadi tantangan agar seluruh ASN dan dosen berperan lebih besar di tengah masyarakat,” ujar Rektor.
Menteri meneguhkan visi kami untuk melahirkan generasi perintis dan pembangun, bukan hanya generasi penikmat. Tradisi ilmiah yang dipadukan dengan moralitas adalah ruh UINSU, tambahnya.