Tidur yang Terlewat, Hipertensi Mengintai: Mengapa Pola Tidur Buruk Berbahaya bagi Tekanan Darah?

photo author
- Selasa, 12 Desember 2023 | 14:03 WIB
Pola Tidur Buruk Berbahaya bagi Tekanan Darah? (Realitasonline.id/Dokumen)
Pola Tidur Buruk Berbahaya bagi Tekanan Darah? (Realitasonline.id/Dokumen)

Oleh Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Septiani Arista Wahyuni SKep Ners (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)

Tidur adalah peran yang penting dalam menjaga kesehatan umum, yaitu tubuh melakukan proses pemulihan dan perbaikan sel-sel rusak, membantu memulihkan energi, terhindar dari kelelahan kronis dan berdampak positif pada otak.

Tidur yang cukup dan teratur membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, yang terdiri dari tubuh, mendukung kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.

Tidur yang cukup membawa signifikan bagi kesehatan tubuh, memiliki dampak positif pada kesehatan mental, meningkatkan suasana hati, mengurangi gangguan mental, konsentrasi dan produktivitas.

Baca Juga: Berkah UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Keripik Tempe asal Yogyakarta Go International Raih Kontrak dari Singapura

Pola tidur buruk dapat berkontribusi pada pengembangan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Tidur yang tidak memadai atau gangguan tidur dapat memengaruhi regulasi hormon dan sistem saraf yang berperan dalam mengontrol tekanan darah.

Kurangnya tidur dapat meningkatkan respon tubuh terhadap stres dan menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Dalam jurnal Kesawara (2018) Kurang tidur meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik, melepaskan hormon stres seperti kortisol dan epinefrin, yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung.

Selain itu tidur yang kurang, dapat menjadi pemicu serius untuk penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Terseret ke Zona Merah Berada di Level Rp 15.630 Per Dolar AS Siang Ini

Semakin buruk kualitas tidur maka tekanan darah penderita hipertensi akan meningkat.

Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya (Kemenkes RI, 2019).

Dalam jurnal Bianti (2015) komplikasi yang berhubungan dengan hipertensi misalnya penyakit jantung coroner, stroke, gagal ginjal, gangguan jantung serta dapat menyebabkan retinopati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X