Realitasonline.id | Bagi warga Kota Medan, siapa yang tak kenal Bobby Nasution? Seorang Wali Kota Medan yang kini digadang-gadang akan maju jadi calon Gubernur Sumut. Lalu, seperti apa profil Bobby Nasution jebolan universitas terbaik di Indonesia ini sehingga dinilai pantas untuk memimpin Provinsi Sumatera Utara?
Profil Bobby Nasution mulai dikenal luas ketika ia menikahi putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu. Kemudian ia mengikuti kontestasi pemilihan wali kota Medan pada 2020.
Ternyata, Bobby Nasution merupakan jebolan sarjana dan magister dari salah satu universitas terbaik di Indonesia.
Muhammad Bobby Afif Nasution atau akrab disapa Bobby Nasution merupakan Wali Kota Medan ke-18 periode 2021-2024. Bobby Nasution lahir di Medan, 5 Juli 1991. Ia adalah anak mantan Dirut PTPN IV (Persero) Erwin Nasution dan ibunya Ade Hanifah Siregar.
Baca Juga: Duel Ijeck dan Bobby Nasution Kandidat Kuat Calon Gubernur Sumut, Coba Tebak Siapa Paling Tajir?
Bobby Nasution yang diketahui masih keturunan Raja Gunung Baringin Nasution di Panyabungan Timur, Mandailing Natal ini juga memiliki gelar Sutan Porang Gunung Baringin Naposo. Ia diberi gelar sebagai Tokoh Nasional dari Tabagsel pada tahun 2024.
Menantu Presiden Jokowi yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai wali kota Medan ini ternyata jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Agribisnis tahun 2009.
Sebelum terjun di duni politik, Bobby merupakan seorang pebisnis properti. Ia juga pernah dipercaya sebagai Direktur Marketing Takke Group pada 2016.
Belum puas dengan pendidikannya yang lulusan sarjana itu, sambil bekerja Bobby pun melanjutkan studi S-2 di kampus yang sama.
Kini, Bobby tak hanya sukses dengan pendidikan dan karir bisnisnya, perjalanan karir politik Bobby Nasution pun cukup cemerlang, apalagi dengan previlege seorang menantu Presiden.
Ia juga dinilai banyak melakukan gebrakan selama memimpin kota Medan. Berbagai pembangunan mulai dari proyek kecil hingga besar pun ia lakukan.
Namun, ada juga pembangunan yang dinilai gagal dilakukan oleh Bobby Nasution. Proyek lampu lansekap alias 'Lampu Pocong' merupakan proyek paling mencolok yang akhirnya menjadi proyek gagal Pemko Medan.