SMK Negeri 7 Medan Bersama Sekolah Jejaringnya Pamerkan Hasil Karya Pembelajaran TEFA, Kadisdik Sumut Tanggapi Begini  

photo author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 20:37 WIB
Simbolis pemotongan pita sebagai pembukaan pameran hasil karya dari pembelajaran TEFA  yang dilakukan Kadis  Disdik, Abdul Haris Lubis  didampingi Kepsek SMK Negeri 7 Evi Herawati (baju hitam). (realitasonline.id/mukhtarhabib)
Simbolis pemotongan pita sebagai pembukaan pameran hasil karya dari pembelajaran TEFA yang dilakukan Kadis Disdik, Abdul Haris Lubis didampingi Kepsek SMK Negeri 7 Evi Herawati (baju hitam). (realitasonline.id/mukhtarhabib)

Realitasonline.id - Medan | SMK Negeri 7 Medan bersama sekolah jejaringnya, pamerkan hasil karya dari hasil belajar TEFA. Pameran itu digelar bertemakan Teaching Factory Exhibition Skema Pengimbasan 2024. 

Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Medan, Evi Herawati menyampaikan kegiatan ini adalah hasil karya siswa-siswinya bersama 3 SMK jejaring, yaitu SMK Negeri 13, SMK Yapim, dan SMK Pencawan, Jl. STM No.12 E, Kota Medan. Rabu (4/12).

Hasil karya Teaching Factory tersebut meliputi, pembelajaran dalam bidang perhotelan, Holiday Usaha Layanan Pariwisata, mini market, dan ditambah lagi dengan makanan kuliner buatan siswa-siswi SMK Negeri 7 Medan bersama 3 SMK Jejaring tersebut.

Baca Juga: Tampil di Beranda YouTube Mobil Listrik VinFast VF5 Vietnam Murah, Begini Spek yang Ditawarkan

Sementara itu, Kadis Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Abdul Haris Lubis menanggapi TEFA tersebut dengan sikap kritis agar produk yang pamerkan tidak menjadi sebatas produk sekolah.

"Nah kalau produk tidak bisa dipasarkan, tentu itu hanya sekedar produk sekolah tapi tidak akan memberikan manfaat, tidak memberikan nilai," jawab Abdul Haris.

Dia juga menyarankan dalam hal ini sekolah yang dimaksud untuk berkolaborasi dengan mitra DUDI-nya (Dunia Usaha Industri) masing-masing.

Baca Juga: Persaingan Paling Ngetren! Mobkas SUV Mitsubishi Pajero Sport 2.4 Dakar 4x2 AT 2022 vs Toyota Fortuner 2.8L GR Sport AT 2022, Pilih Mana?

"Jembatan utamanya, mitra DUDI-nya itu diajak berkerjasama untuk menilai produk-produk," katanya.

Sempat menyinggung soal izin BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), Abdul Haris mengatakan secara tidak langsung bahwa belum semua sekolah SMK terdaftar hanya 15 sekolah saja. Namun program itu keharusan yang dinilai sebagai sarana kreasi dan kemandirian.

"Kita memang ke depan mendorong agar semua SMK itu bisa meningkatkan kreasi dan kemandiran. Caranya dengan menjadikan sekolah tersebut dengan program BLUD," ucapnya.

Baca Juga: Ini Dia Mobkas Murah Kualitas Sebanding dengan Harga 1 Miliar, Toyota Fortuner GR Sport 2022 vs Lexus RX300 2021

Kemudian, dia juga menyebutkan program ini sebenarnya akan diselenggarakan. Hal itu beralasan regulasi lanjutan selain daripada BLUD, Pergub yakni SSH atau Secure Shell jaringan protokol untuk produk yang akan dipasarkan.

Kegiatan ini dihadiri, Kabid SMK Disdik Sumut, Suhendri MA, Kacabdis Wilayah I Sumut, Yafizham Parinduri, dan hadir juga Wakil Ketua umum DPP IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association), Ahmad Zulham. (***)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mukhtar Habib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X