Realitasonline.id - Medan | Sejak dideklarasikannya program pembiasaan bahasa asing di seluruh madrasah se-Sumatera utara dua tahun yang lalu oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Ahmad Qosbi, gaungnya bergempita lewati langit utara Sumatera.
Dalam orasinya di hadapan Kepala Madrasah Aliyah Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Negeri seSumatera Utara, ia mengatakan untuk meraih dunia dalam genggaman para siswa, maka bahasalah pedoman utamanya. Dengan Bahasa seseorang dapat menjadi pemimpin yang hebat, cendekiawan yang bijak, dan diplomat yang cerdas.
Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi mengatakan setiap madrasah harus punya strategi, formula, dan pelaksanaan teknis dalam rangka mengembangkan bakat dan minat siswa serta inovasi pengembangan teknologi untuk kebutuhan madrasah khususnya dalam menyukseskan program bahasa di madrasah.
Sejauh ini, ada dampak yang signifikan yang terukir baik dalam aktivitas sehari-hari maupun prestasi yang diraih. Secara berkala, madrasah memberitakan prestasi-prestasi melalui olimpiade, debat, pidato yang diraih baik perorangan maupun kelompok, di tingkat lokal, provinsi, bahkan nasional.
Ada juga madrasah yang berinovasi melalui digitalisasi bahasa, memanfaatkan dukungan apapun misalnya ponsel pintar untuk pembelajaran bahasa baik dalam percakapan, penulisan, pembacaan, dan lain sebagainya. Ada pula yang memanfaatkan instansi eksternal dalam hubungan timbal balik yang baik untuk para siswa dalam berbahasa.
Lancar Berbahasa Asing Untuk Meraih Masa Depan
Dampak tersebut terlihat saat tim Humas Kanwil Kemenag Sumut mengunjungi beberapa madrasah. Di MAN 1 Medan misalnya, para guru dan siswa tak segan untuk berkomunikasi dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Dalam pembelajaran Bahasa Arab misalnya, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpidato satu persatu saat pembelajaran.
Selain itu, siswa juga berlatih menggunakan Bahasa Arab saat istirahat, sebelum pembelajaran pada mata pelajaran lain, saat ekstrakurikuler, dan aktivitas lainnya di luar jam Pelajaran.
Dicky Satria Damanik, Kelas XII Ilmu Agama mengatakan sangat senang dan berkeinginan untuk lancar dalam menggunakan Bahasa Arab.
“Saya senang dengan Bahasa Arab agar bisa menerjemahkan Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab karangan ulama yang ditulis dalam Bahasa Arab.” ucapnya.
Ia berkeinginan untuk dapat melanjutkan kuliah ke Timur Tengah seperti Mesir.
“Cita-citanya mau kuliah di Timur Tengah untuk mendalami Pelajaran Agama Islam secara lebih mendalam,” ucap Dicky.