Realitasonline.id - Medan l Upaya penanganan bencana banjir di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terus digencarkan, personel Polairud bersama unsur gabungan melaksanakan operasi Search and Rescue (SAR), Kamis kemarin sejak pukul 08-21.00 WIB, guna memastikan keselamatan masyarakat serta mempercepat evakuasi para korban.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan menyampaikan, Polri bersama Basarnas, TNI, dan seluruh pemangku kepentingan tetap bekerja maksimal di tengah situasi yang penuh tantangan. “Polda Sumut melalui jajaran Polairud dan unit kepolisian lainnya berkomitmen hadir secara total untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Sejak pagi, tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pers KP Antareja Dit Polair Baharkam Polri pimpinan AKBP Selamat Urip, Pers Unit Markas Polairud Tapteng, Basarnas Pos Sibolga, serta Babinsa Desa Tanah Bolon mengawali kegiatan dengan melaksanakan apel gabungan sebelum bergerak ke sejumlah titik terdampak.
Baca Juga: Evakuasi Korban Banjir di Garoga Batangtoru Tapsel, 2 Prajurit TNI Hanyut dan Ditemukan Selamat
Lokasi pertama yang disisir adalah kawasan Perumahan D Permai–BTN serta perkampungan sekitar Sekolah Yayasan Fransiskus Pandan. Upaya evakuasi berjalan lancar dan seluruh warga di kawasan tersebut telah berhasil diselamatkan. Pada pukul 11.00 WIB, tim menghadiri rapat koordinasi di Kantor Bupati Tapteng dipimpin Sekda Kabupaten Tapteng, guna membahas hambatan operasional dilapangan.
Memasuki siang hari, tim SAR bergerak menuju Desa Tuka dan Desa Tanah Bolon, dua wilayah yang menjadi pusat terdampak banjir. Meski akses menuju lokasi terputus akibat jembatan rusak dan longsor, personel tetap melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar dua jam untuk mencapai daerah terdampak.
Di lokasi tersebut, tim SAR melakukan penyisiran dan menemukan sejumlah korban yang terseret arus sungai. Berdasarkan informasi masyarakat, masih banyak korban berada di sekitar aliran sungai Tanah Bolon. Dari hasil operasi, tujuh korban banjir ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga, sedangkan satu korban yang belum teridentifikasi dibawa ke RSUD Pandan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Tim SAR dan Polres Samosir Berhasil Evakuasi Korban Tenggelam di Alur Tanoponggol
Kombes Pol Ferry Walintukan menegaskan, berbagai hambatan tidak menyurutkan semangat tim SAR dilapangan. “Akses jalan banyak yang terputus, listrik padam, jaringan komunikasi terganggu, serta minimnya alat berat menjadi tantangan serius. Namun seluruh personel tetap bekerja tanpa mengenal lelah demi mengevakuasi korban dan memastikan masyarakat aman,” ujarnya.
Selain itu, Ferry juga mengingatkan pentingnya dukungan logistik mengingat potensi kelangkaan sembako akibat jalur distribusi yang terputus. Polri bersama pemerintah daerah terus berkoordinasi menyediakan bantuan bagi warga yang terisolir.
Kabid Humas menyampaikan, operasi SAR akan dilanjutkan kembali esok hari mengingat masih adanya laporan mengenai korban banjir di sekitar bantaran Sungai Tanah Bolon yang belum ditemukan. “Kami memastikan Polda Sumut akan terus berada di lapangan. Kami mengajak masyarakat tetap tenang dan segera melapor bila mengetahui adanya warga yang membutuhkan pertolongan,” tutur Ferry.
Baca Juga: Aksi Heroik Evakuasi Korban Banjir, Personil Polresta Deli Serdang Terima Penghargaan Kapolda Sumut
Dengan kolaborasi lintas instansi dan kerja keras tim gabungan, upaya penanganan bencana di Sibolga dan Tapteng diharapkan dapat terus berjalan efektif demi memulihkan kondisi masyarakat secara cepat dan menyeluruh.(Ogek Tanjung)