Ralitasonine.id - MEDAN | Ketua Komis IV DPRD Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak mengingatkan Pemko Medan agar tidak mengambil keuntungan di tengah kesulitan rakyat terdampak bencana banjir.
Hal itu disampaikan Paul lantaran anggaran sebesar Rp1,1 miliar yang dianggarkan untuk konsumsi pengungsi tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Baca Juga: DPRD Medan: Pasien Rawat Inap Dampak Banjir Harus Didata
“Dari penjelasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, disediakan 6.000 bungkus nasi setiap hari. Tapi, tidak ada kita lihat nasi yang dibagi-bagi. Baik itu secara nyata atau viral di media sosial. Jadi di mana yang dibagi-bagi itu?” kata Paul saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DLH, SDABMBK dan BPBD Medan, Senin (8/12/2025) petang.
Paul menegaskan kondisi masyarakat saat ini dalam kondisi sangat susah.
Pemko Medan harus bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan selama di pengungsian.
“Jangan pula mengambil keuntungan di tengah kesusahan rakyat, kita minta data lengkapnya. Secepatnya berikan ke kami (Komisi IV), kami mau tahu juga. Karena jujur saja, kami juga turun membagi bantuan pribadi ke masyarakat, tapi tidak pernah melihat ada nasi yang dibagi-bagikan dari Pemko Medan. Jadi, kemana direalisasikan anggaran Rp1,1 miliar itu?” tuturnya.
Baca Juga: DPRD Puji Langkah Cepat Rico Waas, Tumpukan Sampah Pasca Banjir Cepat Dibersihkan
Sementara itu Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Medan, Herbert Panjaitan saat diwawancarai Mistar menjelaskan bahwa anggaran konsumsi sebesar Rp1,1 miliar berasal dari Biaya Tak Terduga (BTT) Pemko Medan.
“Jadi pemberian nasi bungkus itu setiap hari sebanyak 6.000 bungkus dibagikan tiga kali dalam satu hari. Yakni pagi, siang dan malam. Masing-masing 2.000 bungkus per satu kali sesi pembagian. Pembagian ini berlangsung mulai tanggal 2-9 Desember 2025,” ujarnya.
Dikatakannya, berdasarkan perencanaan setiap bungkus nasi itu seharga Rp35.000, namun yang dibelanjakan seharga Rp24.200.
“Untuk lauknya saya juga kurang tahu, karena bukan bidang saya yang membeli. Jadi, kalau lebih detail saya juga tidak bisa menjelaskan dan kurang etis,” katanya.
Herbert menyebut, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa tikar, kasur dan sarung kepada pengungsi.
“Jadi ada BTT tahap II sebesar Rp4,7 miliar yang rencananya akan dibelikan untuk kebutuhan warga di pengungsian. Saat ini masih proses,” ucapnya. (hm20)