MEDAN - realitasonline.id | Pembahasan Ranperda RPJMD 2021-2026 di DPRD Medan berjalan alot. Ketua Pansus Sudari ST minta Pemko Medan agar meninjau ulang program tahunan di RPJMD terkait defisit pendapatan yang berkelanjutan.
Permintaan Ketua Pansus Sudari ini berdasarkan penilaian penyusunan draf RPJMD yang tidak menyesuaikan dengan kondisi dampak ekonomi masa pandemi Covid-19.
"Kalau melihat draft yang diajukan, ini penyusutan untuk masa normal,” kata Ketua Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan tahun 2021-2026, Sudari ST pada rapat pembahasan Ranperda RPJMD dengan Bappeda Kota Medan, Selasa (3/8/2021).
Politikus PAN ini mempertanyakan kemampuan Pemko Medan menekan angka kemiskinan, sebab belakangan ini penerima bantuan sosial (Bansos) meningkat. “Apa langkah Pemko menekan jumlah angka kemiskinan yang tetap meningkat,” tanya Sudari.
Sudari juga mempertanyakan proyeksi peningkatan pendapatan. “Apa langkah yang diambil dalam peningkatan pendapatan, jika wabah Covid-19 terus berlanjut. Saya khawatir 2 tahun ini persoalan 5 prioritas Wali Kota Medan tidak akan terealisasi, bila pertumbuhan pendapatan biasa-biasa saja. Jadi, perlu langkah strategi meningkatkan PAD,” kata Ketua Pansus.
Sementara itu anggota Pansus RPJMD, Mulia Asri Rambe mengingatkan Pemko Medan jangan sampai terjadi disparitas (perbedaan atau jarak) dalam RPJMD yang telah disusun untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.
"Terus terang, wilayah Medan bagian utara itu termarjinalkan. Bayangkan, kalau kita pakai pakaian necis dan sepatu mengkilap, orang langsung bertanya mau kemana, ke Medan ya. Inikan aneh, seolah-olah wilayah utara itu bukan Medan. Nah, jangan sampai ini terjadi," sebut Bayek sapaan akrab politisi Golkar ini