MEDAN - realitasonline.id | Oknum Pejabat Disdik-SU (Dinas pendidikan Sumatera Utara) diduga memaksa sejumlah SMA/SMK membeli Buku dan Mesin Fogging, disinyalir berkenaan dengan indikasi 'proyek gaib' demi meraup keuntungan pribadi.
Melansir berita salah satu media, Kamis (02/03/2023), oknum di Disdik Sumut itu diduga meminta kepada seluruh sekolah untuk membeli dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution, ketika dikonfirmasi terkait dugaan pemaksaan membeli buku dan mesin foggin, tidak mau memberikan keterangan. Demikian halnya Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Mudianto, tidak bersedia menjawab.
Sementara itu, sumber Realitas yang mengelola sekolah swasta mengatakan, sejumlah SMA dan SMK dipaksa membeli buku dan mesin fogging dengan harga ‘selangit’. "Harga ditetapkan berlipat-lipat dari harga normal. Padahal sekolah tidak membutuhkan barang-barang tersebut. Tak ada sekolah yang berani melawan,” kata sumber.
Dia mengungkapkan, jika ada sekolah berani protes, oknum pejabat Disdik Sumut itu tidak akan menyetujui Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Karena itu, seluruh pengelola sekolah negeri dan swasta takut membantah tawaran tidak masuk akal dari Dinas Pendidikan Sumut tersebut.
“Protes saja dibantah langsung. RKAS tidak akan ditandatangani, jika tidak memasukkan item barang titipan yang dimaksud,” ucapnya.
Sumber mengatakan, sebagian sekolah diminta untuk membuat surat pernyataan, bahwa membutuhkan barang-barang yang diminta Kepala Dinas pendidikan Sumut. Padahal sekolah tidak membutuhkan, karena masing-masing sekoah sudah memiliki mesin fogging.
