MEDAN - realitasonline.id | Seratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Medan menggelar aksi demo di depan gerbang Gedung DPRD Sumut, Senin (20/1/2023), menuntut Pemprovsu segera memperbaiki tanggul (waduk) yang jebol dan hancur di Dusun Kampung Desa, Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Labuhan Batu Utara (Labura).
Sambil membawa berbagai spanduk, kordinator aksi Tagor Tampubolon dari Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan (GP3), juga meminta pemerintah mencurahkan perhatian atas musibah banjir yang terjadi di Desa Sialang Taji, Kualuh Selatan, yang terendam banjir akibat tanggul penahan air yang ada di Sungai Kualuh jebol dihantam air.
"Saat ini Desa Sialang Taji masih digenangi oleh banjir dan ada warga yang terpaksa tidur di dekat tanggul, akibat rumah mereka digenangi air. Tanggul yang jebol di Dusun Kampung Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan sejak November 2022 hingga kini tidak juga diperbaiki Pemprovsu. Jangan biarkan masyarakat di sana menderita, sementara kita di sini tidak peduli atas nasib mereka," ujarnya.
Kalau dibiarkan, lanjut Tagor, dikhawatirkan akan terjadi bencana banjir di Kabupaten Labuhanbatu Utara secara terus menerus. Selain itu, akan berdampak pada akses jalan penghubung di empat kecamatan, yakni Kualuh Selatan, Hulu, Hilir dan Leidong yang semakin hancur. "Kami meminta kepada DPRD Sumut supaya mendesak Gubernur segera memperbaiki," kata Tagor.
Pengunjukrasa juga Mendesak DPRD Sumut merekomendasikan pencopotan kepala dinas yang tidak ikut perintah Gubernur Provsu. Massa aksi juga meminta keseriusan dan komitmen DPRD Sumut, serta Pemprov Sumut dalam gerak cepat memperbaiki tanggul yang jebol. "Selama ini kami tidur di atas banjir, kami menderita. Jangan sampai korban jiwa terus berjatuhan akibat tanggul jebol," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D Benny Sihotang yang saat berlangsung aksi demo, sedang menggelar dengan Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang terkait mengatasi banjir di Labura.
Benny mengatakan telah menerima aspirasi dari Kepala Bidang SDA-CKTR yang mengusulkan penambahan anggaran Rp 140 miliar untuk mengatasi banjir dan rusaknya tanggung di Labura. (MIS)