Oleh: Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Erlinda Sari Pasaribu SKep Ns
Hampir setiap anak pasti pernah mengalami penurunan kesehatan. Kesehatan anak merupakan kondisi yang perlu diperhatikan oleh orang tua.
Masa anak-anak merupakan masa yang rentan dengan penyakit atau infeksi karena dipengaruhi imunitas tubuh.
Jika imun menurun maka anak rentan terkena infeksi atau penyakit. Masa anak ialah masa pertumbuhan dan masa perkembangan yang dimulai dari bayi (0-10 tahun), umur bermain/oddler (1-1,5 tahun), serta umur pra-sekolah (2,5-5 tahun).
Masa perkembangan serta pertumbuhan anak pra-sekolah ialah anak dengan umur 3-6 tahun merupakan anak dengan masa pra-sekolah (Wowor, Katuuk, & Kallo, 2017).
Kerentanan terhadap infeksi tersebut memicu terjadinya peningkatan suhu tubuh pada anak atau yang dikenal dengan sebutan hipertermi.
Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh manusia yang biasanya terjadi karena infeksi, kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas 38℃.
Hipertermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu tubuh yang terlalu panas atau tinggi.
Seperti yang ditunjukkan oleh WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa kasus demam secara keseluruhan diperkirakan mencapai 16-33 juta 500-600 ribu kematian pada tiap tahunnya.
Angka kejadian demam di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 51.480 ribu anak yang mengalami demam.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukan bahwa peningkatan angka kesakitan pada balita usia 1-4 tahun dalam kurun waktu satu bulan sebesar 54,8%.
Baca Juga: Aroma Terapi Bunga Lavender Mampu Mengurangi Cemas Sebelum Mastektomi, Operasi pengangkatan Payudara
Pada kasus tersebut, anak yang mengalami demam menunjukan prevalensi sebesar 33,4%, sedangkan batuk 28,7%, sesak nafas 17,0%, dan diare 11,4% (Kemenkes RI, 2017).