Realitasonline.id - Medan | Kamis (26/9/2024), menjadi hari yang penuh wawasan bagi para peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia. Bertempat di Aula Hotel Grand Inna Medan, acara ini menghadirkan Merdi Sofanysah, seorang praktisi media sebagai pembicara utama.
Merdi, yang telah berpengalaman dalam bidang teknologi Artificial Intelligence (AI), memberikan materi yang relevan dengan perkembangan jurnalisme modern di era digital.
Dalam penyampaiannya, Merdi menekankan bahwa AI tidak seharusnya dipandang sebagai ancaman bagi profesi jurnalis.
"Artificial Intelligence (AI) bisa mempermudah pekerjaan wartawan, bukan mematikan karir wartawan," ujarnya.
Baca Juga: Setiap Orang Adalah Guru: Filosofi Dr. Aqua Dwipayana di Sekolah Jurnalisme Indonesia Sumut 2024
Pernyataan ini membuka cakrawala baru tentang bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara positif oleh para jurnalis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja mereka.
Salah satu topik yang menjadi sorotan dalam materi tersebut adalah peran AI dalam menangkal informasi palsu atau hoaks. Merdi menjelaskan bahwa meskipun AI memiliki potensi untuk menghasilkan informasi yang salah, teknologi ini juga dapat menjadi alat yang ampuh untuk memverifikasi kebenaran informasi.
"AI, selain bisa menciptakan hoaks, juga bisa mencegah hoaks dengan mesin pemverifikasi hasil produk AI," jelasnya.
Dengan adanya alat-alat canggih ini, jurnalis dapat lebih cepat dalam melakukan pengecekan fakta, sehingga kualitas informasi yang disampaikan kepada publik menjadi lebih terpercaya.
Selain AI, Merdi juga membahas pentingnya videografi dalam jurnalisme masa kini. Menurutnya, masyarakat modern lebih menyukai konten visual seperti video dibandingkan teks.