Realitasonline.id - MEDAN | USU menjadi tuan rumah seminar Pendahuluan Konferensi Internasional bertemakan Humanitarian Islam dan Tantangan Global.
Seminar yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama USU itu sukses terlaksana di Digital Learning Center Building USU pada Senin (14/10/2024) dengan penuh khidmat.
Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek RI Prof Abdul Haris mengucapkan ucapan kehormatan bagi insan Perguruan Tinggi untuk dapat dilibatkan secara kolaboratif dan partisipatif dalam inisiatif PBNU untuk meningkatkan peran Islam kemanusiaan sebagai solusi permasalahan sosial politik global.
Baca Juga: Sambut Hari Reformasi Gereja, Matheos Tan Ikut Gotong royong
Ia menambahkan sebagai umat Islam memiliki tanggungjawab sosial yang seharusnya dapat menghadirkan solusi yang berbasis nilai-nilai ajaran islam yang mengutamakan kemanusiaan, perdamaian dan keadilan dalam menghadapi tantangan.
Dinamika konflik dan krisis kemanusiaan dunia yang dipicu oleh ketegangan politik dan ketidakadilan kian merangkak.
Melalui pendekatan yang moderat, inklusif dan humanis, Prof Abdul Haris yakin akan partisipasi perguruan tinggi dalam dakwah di Indonesia dapat berperan sebagai katalis untuk membangunkan pemikiran islam yang relevan dan kontekstual, diharapkan dapat menjawab tantangan global yang kompleks.
Perguruan tinggi juga dapat turut serta dalam mempromosikan Islam sebagai kekuatan perdamaian.
"Ini adalah kolaborasi yang hebat karena kita dapat menyatukan antara keilmuan duniawi dengan keilmuan ukrawi melalui kerja sama antara USU dan PBNU ini," ujar Dirjen Diktiristek.
"Saya berharap seminar ini dapat dijadikan rahim bergulirnya solusi yang inklusif, damai dan berkeadilan," ujarnya lagi.
Sementara itu Rektor USU Prof Muryanto Amin menyebutkan seminar yang diselenggarakan secara series dengan topik "Humanitarian Islam dan Tantangan Global" ini menjadi kali kedua terlaksana setelah sebelumnya sukses diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret (Unsemar).
USU saat ini telah membentuk forum kebangsaan dan kajian-kajian humanitarianisme Islam.
Rektor menambahkan forum ini perlu untuk segera direproduksi dan terus diinternalisasi pada kehidupan sehari-hari khususnya mahasiswa yang menjadi cikal bakal pemimpin bangsa Indonesia.
Prof Muryanto Amin berterima kasih kepada PBNU karena kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kampus terhadap produktivitas dari ide-ide kreatif sehingga akan memajukan peradaban manusia yang dapat dimulai dari dunia kampus.