medan

Banjir di Medan, 3 Sungai Meluap dan 24 Ribu Jiwa Terdampak dan Ribuan Rumah Terendam

Sabtu, 30 November 2024 | 18:35 WIB
Personil Polda Sumut bersama Tim gabungan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Perumahan Patumbak Permai.

Realitasonline.id-Medan | Banjir meluas di Kota Medan, Sumatera Utara, akibat meluapnya tiga sungai besar, yaitu Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.

Kejadian ini berdampak pada 24.874 jiwa di 10 kecamatan, dengan ribuan rumah terendam dan ratusan warga mengungsi.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, sebanyak 7.699 rumah terdampak banjir, yang melibatkan 8.751 kepala keluarga.

Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari, menyebutkan bahwa dari jumlah tersebut, terdapat kelompok rentan yang meliputi 67 lansia, 34 balita, 129 anak-anak, dan dua ibu hamil.

Baca Juga: Bus Jurusan Denpasar - Malang tergelincir di Jalan Raya Pasir Putih Situbondo

Beberapa korban memilih mengungsi ke lokasi-lokasi aman seperti rumah ibadah, sekolah, dan rumah warga, sementara sebagian lainnya tetap tinggal di rumah untuk menjaga harta benda.

Banjir di Medan melanda 10 kecamatan, yaitu Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Deli, dan Medan Selayang.

Kecamatan Medan Maimun menjadi salah satu wilayah paling terdampak, dengan lima kelurahan yang terendam, termasuk Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru.

“Awalnya, hanya lima kecamatan yang terdampak, tetapi kini banjir meluas hingga 10 kecamatan,” ungkap Yunita Sari pada Kamis (28/11).

Baca Juga: Selesaikan 500 Hari Pembuatan Supercar Pagani Paling Gila di Dunia

Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa intensitas curah hujan di wilayah Sumatera Utara berada pada kategori sedang hingga tinggi dengan durasi yang panjang.

Hal ini diperburuk oleh fenomena atmosfer seperti pengaruh Monsun Asia yang membawa udara lembap dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia, serta keberadaan bibit siklon tropis 99B di perairan Samudra Hindia barat Sumatra.

“Analisis pola angin menunjukkan adanya konvergensi berupa belokan dan perlambatan angin di wilayah Sumatera Utara. Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan lebat dengan durasi yang panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara,” kata Hendro.

Selain itu, Fase Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 2 dan 3, serta nilai Indian Ocean Dipole (IOD) negatif sebesar -0,73, turut berkontribusi pada intensitas curah hujan yang tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB