medan

Menag Nilai Tingkat Kerukunan Beragama di Sumut Nomor 1, Tekankan Filosofi Yang Dalam Tentang Hidup

Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:41 WIB
Menag Nasaruddin Umar hadir di kanwil Kemenag Sumut dalam rangka pembinaan ASN, Rabu (20/8/2025).

Realitasonline.id - Medan | Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merasa bangga dengan kerukunan umat yang ada di Sumatera Utara. Provinsi yang dianggapnya unik, meskipun masyarakatnya hidup dalam keberagaman, tapi bisa tercipta kerukunan yang melahirkan keindahan.

"Kami bangga bahwa Sumatera Utara ini, saya kira Provinsi yang paling unik di dalam pandangan mata kami. Meskipun masyarakat sangat beragam, tapi tingkat kerukunan paling tinggi adalah Sumatera Utara", terangnya saat menyampaikan arahan dihadapan jajaran pejabat Kanwil Kemenag Sumut, di kantor jalan Medan-Binjai, Rabu (20/8/2025).

Hadir dalam rangka pembinaan bagi ASN di lingkungan Kemenag Sumut, Nasaruddin Umar berbicara banyak tentang filosofi mendalam dalam kehidupan terkait kerukunan umat dan pentingnya menjaga akhlak dalam bekerja dan bermasyarakat.

 

Baca Juga: Wabup Asahan Rianto Lantik Kepala Pelaksana BPBD Asahan

 

Menag bilang kalau kerukunan yang tercipta di Sumatera Utara ini bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain di Tanah Air, terbukti hampir semua etnik ada di Sumatera Utara. Dia melihatnya keakraban sangat kental, satu sama lain di daerah ini.

"Saya kira provinsi-provinsi lain harus belajar di Sumatera Utara, bisa disebut sebagai Indonesia mini. Semua etnik ada di sini, tapi begitu rukunnya, tentu ini ada filosofi yang sangat dalam, dengan adat yang sangat kuat dengan agama dan agama sangat kuat dengan adat perkawinan antar adat dan agama. Itulah yang akan melahirkan keindahan", tuturnya.

Lebih lanjut Nasaruddin menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan makhluknya berpasang-pasangan hal ini bukan untuk berhadap-hadapan dan bukan bertentangan, tapi untuk berkasih sayang.

Menag mencontohkan filosofi langit dengan bumi pada dasarkan adalah pasangan suami istri yang menggambarkan kerukunan dan kedamaian. Ada mendung, kilat, guntur pertanda langit mendekati bumi dengan kasih sayang terjadilah hujan yang melahirkan makro cosmos berupa tumbuh-tumbuhan.

 

Baca Juga: Preman Kampung Teror Warga di Batang Seranggan Langkat, Diciduk Polisi Tak Berkutik

Jadi kata Menag, pada hakekatnya ajaran agama apapun mengajarkan rasa cinta terhadap sesama. Bukan ajaran agama itu, kalau menekankan aspek perbedaan apalagi kebencian satu sama lain, itu kebalikan dari ajaran agama itu sendiri.

"Maka kita akan memperbaiki kurikulum kita sekarang ini, kita akan populerkan dengan kurikulum cinta", sebutnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB