Kalimonang bilang, gedung dengan ukuran 15 X 11 Meter yang terletak persis di depan gedung pondok tahfidz putra ini dirancang untuk menampung sejumlah santri putri lengkap dengan ruang belajar, asrama, dan fasilitas ibadah. Pembangunan sudah berjalan hampir 3 bulan, setelah sebelumnya peletakan batu pertama dilakukan oleh Kakanwil Kemenag Sumut H. Ahmad Qosbi, Jum'at (27/6/2025).
Lebih lanjut Kalimonang mengungkapkan, program Tahfidz yang dijalankan dengan pendidikan unggulannya hafalan 30 juz Al-Qur’an dengan metode mutqin murojaah serta komunikasi bahasa Arab dan Inggris serta pembinaan adab dan akhlak santri.
"Tidak saja dari Medan, santri yang mondok di pesantren tahfidz Qur'an ini berasal dari luar kota Sumatera Utara. Menampung anak-anak yatim dan para dhuafa untuk belajar disini", ungkapnya.
Pihaknya juga menginformasikan bahwa pembangunan ini masih terbuka untuk partisipasi dari masyarakat dalam bentuk wakaf, infak, donasi, material, atau dukungan lainnya.
“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin menjadi bagian dari perjuangan ini. Setiap materi ataupun material yang disumbangkan, insya Allah akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ucap Kalimonang.
Diharapkannya, pembangunan ini dapat selesai dalam waktu cepat agar para santri dapat segera menempati gedung yang layak dan nyaman untuk belajar.
"Bersama Ustadz Syahrul, kami bercita-cita ingin menampung 1.000 anak yatim dan dhuafa dalam satu pondok pesantren Al Qur'an, Insya Allah, kami yakin itu", pungkasnya.(IW)