Realitasonline.id - MEDAN | Delapan Calon Rektor USU periode 2026-2031 paparkan program kerja terbaiknya dalam Audisi Calon Rektor USU yang digelar di Auditorium, Rabu (24/9/2025).
Panelis dalam kegiatan tersebut adalah Prof Erman Munir, Prof Fahmi, dan Harmona Daulay.
Secara bergiliran para calon memaparkan program kerjanya dimulai dengan calon nomor urut 1 Firman Syarif, dilanjutkan berturut-turut Prof Muryanto Amin, Prof Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, Johny Marpaung, Prof Syahril Efendi, Prof Isfenti Sadalia, Prof Himsar Ambarita, dan Prof Hasim Purba.
Para calon kemudian dengan gaya dan style masing-masing melakukan pemaparan di hadapan panelis dan peserta yang memadati ruang auditorium.
Tema besar yang diusung oleh masing-masing calon adalah internasionalisasi yang menjadi visi Universitas Sumatera Utara (USU).
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USU Jendral Pol (Purn) Agus Andrianto yang membuka secara virtual mengatakan bahwa jabatan rektor adalah sebuah amanah yang besar dengan tanggungjawab yang besar pula, sehingga siapapun yang nantinya akan terpilih menjadi rektor nantinya harus didukung oleh semua pihak.
“Audisi ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk melihat dan menilai bagaimana program kerja para calon rektor ke depan. Saya yakin semua calon memiliki visi misi dan program kerja yang mendukung rencana strategis USU yakni menjadi kampur berskala global,” ujar Agus Andrianto.
Baca Juga: Memperingati HANTARU ke-65, BPN Sergai: Ini Bukan Sekedar Seremonial Melainkan Momentum Penting
Pada kesempatan itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan proses penjaringan dan penyaringan calon rektor hingga tahap audisi.
Ketua MWA berharap setelah audisi, tahapan lainnya hingga akhir pemilihan juga dapat dijalankan dengan lancar.
Sebelumnya Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor USU Prof Tamrin dalam sambutannya mengatakan rangkaian tahapan mulai dari pendaftaran hingga penyaringan telah dilakukan dengan sukses.
“Dari 9 calon yang mengembalikan formulir, ada 8 yang kemudian lolos seleksi administrasi,” ujarnya.
Prof Tamrin mengatakan setelah proses audisi dijalankan, pada tanggal 25 September 2025 akan dilakukan pemilihan oleh Senat Akademik untuk memilih tiga besar suara terbanyak.
Setelah itu, tahap akhir yakni dilakukan pemilihan oleh 21 Majelis Wali Amanat yang akan dilakukan di Kemenristekdikti.