"Pemerintah menyambut baik program Santripreanur ini yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Saya menyebutnya dengan Gus Iwan yakni bagus ngajinya tapi juga usahawan. Kita mengharapkan pesantren juga menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan ekonomi selain dakwah," ucap Ma'ruf Amin.
Dijelaskannya, industri kelapa sawit memiliki peran strategis yang menghasilkan 50% pangsa pasar di dunia. Di tengah pandemi kinerja ekspor mengalami penurunan, justru di dalam negeri masih tumbuh positif.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, seminar ini merupakan kombinasi yang sangat baik. Kelapa sawit merupakan kegiatan perkebunan yang sangat penting di Indonesia yang akan menciptakan dampak positif di pesantren dan negara.
"Kelapa sawit memiliki nilai tambah sektor hilir sangat besar. Indonesia masih memiliki potensi, hilirisasi akan menciptakan kegiatan ekonomi, namun juga kesempatan kerja dan kemandirian sektor pangan," ucap Sri Mulyani, sembari berharap industri kelapa sawit menjadi motor penggerak menciptakan kesejahteraan.
Sri Mulyani mengajak para santri yang ingin menjadi entrepreneur untuk dapat memiliki ide, meraih kesempatan dengan mengetahui risiko, lalu berani mengambil tindakan. Bagi para santri juga dapat bekerja sama dengan dinas koperasi dan permodalan lainnya.
"Kerja sama pemerintah, akademisi dan swasta akan dapat memberikan manfaat yang baik. Perhatian Pemda dapat melakukan kombinasi dengan menggunakan dana desa/BUMDes yang berbasis syariah. Pemimpin diharapakan menjadi pembimbing dalam meningkatakan kesejahteraan masyarakat. Dan Santripreneur ini harus terus ditingkatkan dengan bantuan Pemda," katanya. (AL)