medan

Bobby Nasution Akan Bangun Sungai Sebagai Wisata Heritage

Jumat, 2 Juli 2021 | 15:42 WIB

“Penekanan heritagenya, bahwasanya sungai merupakan bagian depan Kota Medan sesuai dengan sejarah lahirnya Kota Medan dari pertemuan dua sungai. Artinya, bangunan yang ada tidak lagi membelakangi sungai tetapi menghadap sungai dengan Jalan Speksi di dalamnya. Kemudian, titik-titik heritage seperti Kampung Medan Putri dan Kesawan harus dihubungkan jalur pedestrian, sehingga orang nantinya menghargai sejarah Kota Medan,” jelasnya.

Ketika disinggung kapan penataan sungai menjadikan wisata heritage dilakukan, Benny menjelaskan, berdasarkan skema dari Kementerian PUPR RI, penataan sungai dan bangunan Warenhuis tidak masuk dalam bantuan yang diberikan dalam dua tahun ini. “Kalau sungai, penataanya kemungkinan dilakukan Kementerian PUPR RI tahun 2023. Pak Wali kemungkinan mencari dana dari sumber-sumber pembiayaan lain, misalkan melalui CSR,” terangnya.

Benny menegaskan, permasalahan yang ada sebenarnya bukan dana, tetapi sedang menunggu desain normalisasi sungai atau penampakan sungai dari BWSS II. “Desain sungai belum final, karena belum selesai dikerjakan oleh konsultan ESP yang datang ke Pemko Medan beberapa waktu lalu. Padahal, Pak Menteri minta gambarnya selesai bulan Agustus, tapi hingga kini belum ada progress. Dengan tidak adanya gambar, tentunya, kita tidak bisa menjalankan hal-hal lain seperti anggaran yang akan ditawarkan untuk CSR,” paparnya.

Aktivis lingkungan Kota Medan Bobby Septian juga sangat setuju dengan rencana dan keinginan Bobby Nasution menjadikan sungai sebagai wisata heritage. Apalagi, konsepnya dengan menggali sejarah Kota Medan yang dipadukan dengan konsep kekinian. Untuk itu, Bobby berharap rencana dan konsep tersebut dapat direalisasikan dengan kolaborasi bersama semua pihak, terutama masyarakat.

“Konsep tersebut dapat menggali nilai sejarah dalam beberapa klaster yang kita nilai sangat tepat untuk Sungai Deli. Misalnya, membangun spot transit berkunjung ke Istana Maimun menggunakan transportasi air. Lalu, daerah Kesawan juga bisa dilakukan. Ini sangat tepat karena digabungkan dengan konsep kekinian. Apalagi untuk Sungai Deli, memiliki banyak spot yang bisa dijadikan sebagai potensi. Selain Istana Maimun, juga ada klaster Kampung Aur yang memiliki sejarah peradaban bagaimana masyarakatnya tinggal di situ. Sebab, ada budaya Melayu yang kental. Sedangkan. klaster Sungai Babura ada Kampung Sejahtera dengan peradaban etnis India-nya,” papar Bobby. (AY)

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB