medan

Wali Kota Medan Ikuti Paripurna DPRD Medan Dengarkan Pidato Presiden RI Terkait Penyampaian RUU APBN 2022

Rabu, 18 Agustus 2021 | 15:12 WIB

MEDAN - realitasonline.id | Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengikuti rapat paripurna DPRD Medan dengan agenda mendengarkan pidato Presiden Republik Indonesia dalam rangka penyampaian Rancangan Undang-undang (RUU) APBN tahun 2022 beserta nota keuangan dan dokumen pendukung lainya, di Gedung DPRD Medan, Senin (16/8/2021).

Rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Medan, Hasyim ini turut juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman, unsur Forkopimda Kota Medan serta para pimpinan OPD dan anggota Dewan yang mengikuti secara virtual.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi. Sejak awal pandemi, APBN digunakan sebagai perangkat kontra-siklus atau countercyclical, mengatur keseimbangan rem dan gas, mengendalikan penyebaran Covid-19, melindungi masyarakat rentan, dan sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha. Strategi ini membuahkan hasil, dimana mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi sudah mulai bergerak. Di kuartal kedua 2021 mampu tumbuh 7,07% dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52% (YoY).

"Capaian ini harus terus dijaga momentumnya. Reformasi struktural harus terus diperkuat. UU Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan Sistem OSS Berbasis Risiko adalah lompatan kemajuan yang dampaknya bukan hanya pada peningkatan produktivitas, daya saing investasi dan ekspor, tapi juga pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan."kata Joko Widodo disana.

Dengan berpihak pada strategi tersebut, maka Pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2022, yaitu “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural". Joko Widodo mengatakan Pemulihan sosial-ekonomi akan terus dimantapkan sebagai penguatan fondasi untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural secara lebih optimal. Reformasi struktural merupakan hal yang sangat fundamental untuk pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi karena Indonesia bukan hanya harus tumbuh, tapi tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan.

"Untuk itu, produktivitas harus ditingkatkan. Produktivitas akan bisa meningkat bila kualitas SDM juga membaik, diperkuat oleh konektivitas yang semakin merata, pembangunan infrastruktur yang dipercepat, termasuk infrastruktur digital, energi, dan pangan untuk mendorong industrialisasi, serta dukungan ekosistem hukum dan birokrasi yang kondusif bagi dunia usaha."lanjut Presiden.

Lebih lanjut Presiden menjelaskan dengan berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia, asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan di tahun 2022 adalah sebagai berikut.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB