Tapi yang tidak kalah pentingnya kata Rahmat Shah, para karateka harus tetap menjaga citra Sumut terutama Pengprov Forki Sumut. “Kami tetap bangga dan sayang kepada kalian dan tetap jaga kekompakan, jangan sampai ada gesekan yang akan membawa malu Sumatera Utara,” harapnya.
Sementara Sekun Pengprov Forki Sumut Zulkarnaen Purba mengatakan, selama berada di Papua seluruh karateka harus tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) yang ketat dengan tetap memakai masker serta menjaga kesehatan.
Kepada pelatih Zulkarnaen Purba berpesan agar harus tetap bisa mempertahankan tradisi emas. “Selama 16 tahun terakhir ini Sumut tetap berjaya di arena karate. Dan PON XX ini merupakan kesempatan bagi karateka untuk bisa tampil pada SEA Games mendatang, Karena kesempatan tidak datang dua kali,” katanya.
Sementara Manajer Tim Karate Sumut H Ridwan mengatakan, menghadapi PON XX yang akan berlangsung di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, 11-14 Okteber mendatang, tim Sumut berkekuatan 8 karateka yakni Faisal Siahaan (-60Kg), Gusti Bayu Handika Ginting (-75Kg), Widodo Febrianto (-84Kg) dan Daniel Hutapea(+84Kg) untuk putra.
Sedang putri diperkuat oleh Dwi Fadilah (-50Kg), Nicky Dwi Oktari (-61Kg), Wan Nurul Indana Zulfa (-68Kg) dan Desinta Rakawuni Banurea (+68Kg). Mereka ini didampingi duet pelatih Delfinus Rumahorbo dan Erwin Kamarullah Siregar.
Ketika disinggung mengenai target, H Ridwan mengatakan, pihaknya tetap menargetkan bisa meraih medali emas. “Kita tetap menargetkan medali emas, namun kita tidak bisa pastikan berapa yang bisa kita persembahkan kepada kontingen Sumut,” katanya.
Menurut H Ridwan, kekuatan karate di Indonesia sekarang sudah merata, sehingga tidak bisa dipastikan siapa-siapa yang bisa meraih medali emas. “Yang pasti semua karateka kita sudah siap untuk memberikan yang terbaik bagi Sumut. Dan mereka semua harus memiliki mental kuat, karena event PON lebih berat dart Kejurnas, walaupun karateka kini yang tampil di PON XX rata-rata telah pernah menjuarai Kejurnas,” ujarnya. (KIM)