medan

"Pesona Orang Ternama" Karya PW ISMI Diharapkan Jadi Sumber Edukasi 

Selasa, 15 Februari 2022 | 14:39 WIB
Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah membuka acara Bedah Buku Pesona Orang Ternama yang digelar oleh PW ISMI Sumut di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSU, Jalan Williem Iskandar, Medan Estate, Senin (14/2). (DISKOMINFO SUMUT)

MEDAN realitasonline.id| Buku berjudul 'Pesona Orang Ternama' karya anggota Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (PW ISMI) Yanhar Jamaluddin, Shafwan Hadi Umry dan Syafrial Pasha diharapkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menjadi sumber edukasi bagi generasi penerus, khususnya yang bersuku Melayu agar lebih cinta dan kenal dengan Melayu.

"Kami berharap generasi ke depan dengan buku ini bisa mengerti dan paham bagaimana dulu orang tua kita berjuang tanpa pamrih, bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentigan bersama. Menjadikan para generasi muda untuk tidak malu membawa atau mengenalkan suku Melayu dimana pun," ujar Ijeck, sapaan Musa Rajekshah saat membuka acara Bedah Buku Pesona Orang Ternama yang digelar oleh PW ISMI di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSU, Jalan Williem Iskandar, Medan Estate, Senin (14/2/2022).

Ijeck menambahkan, buku ini mengisahkan beberapa tokoh-tokoh Melayu yang kisah hidupnya sudah melegenda dan telah dikenal tidak hanya di Sumut, tapi juga nasional. Ada cerita tentang Syekh Abdul Wahab Rokan, Syekh Hasan Ma'sum, Tengku Nurdin dan lainnya.

"Hari ini kami senang mendengar ada buku yang ditulis sampai jilid 1, jilid 2 dan nanti ada jilid 3 berisi cerita tokoh-tokoh Melayu yang namanya sudah melegenda hingga nasional. Saat ini memang kita mengharapkan munculah generasi muda Melayu yang nantinya bisa menjadi tokoh di Sumut dan bisa mengembangkan dan mau melestarikan Budaya Melayu," ujar Ijeck.

Turut hadir dalam pembukaan Ketua Umum Pengurus Besar ISMI Tengku Erry Nuradi, Ketua PW ISMI Sumut Abdul Rahim, Dekan FEBI UINSU Muhammad Yafiz, Rektor UISU yang juga penulis buku Yanhar Jamaluddin dan penulis lainnya Shafwan Hadi Umry dan Syafrial Pasha, tim bedah buku, dosen dan mahasiswa.

Saat ini, lanjut Ijeck, banyak orang di luar Sumut mengenal Sumut atau Medan dengan suku bataknya. "Sedikit miris kita mendengar kalau saat kita misalnya ke Jakarta dan mengenalkan diri dari Sumut atau Medan, yang ditanya marganya apa? Saya selalu ditanya itu, saya bilang gak punya marga, saya dari mulai nenek ada keturunan Melayu. Barulah mereka tahu kalau di Sumut bukan hanya orang Batak. Kenapa ini terjadi, pastinya karena regenerasi saat ini dan juga banyak kita yang tidak memunculkan adat istiadat dan budaya Melayu," kisahnya.

Usaha melestarikan budaya, khususnya peninggalan yang menjadi bukti keberadaan Melayu di Sumut memang tidak mudah. Untuk itu, Ijeck berharap buku ini menjadi salah satu pembangkit semangat generasi muda untuk ikut menjaga dan melestarikan budaya dan peninggalan yang masih ada, seperti di antaranya Istana Maimun. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga selalu siap untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan budaya Melayu dan lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB