Dalam pertemuan dengan Wali Kota yang berlangsung penuh keakraban dan kekeluargaan itu, warga juga minta fasilitas olahraga. Sebab, banyak atlet berprestasi yang tinggal di kawasan tersebut. Seperti diungkapkan Ikhsan D, warga lingkungan IX.Di tempat tinggalnya banyak atlet muda, bahkan dua atletnya masuk pelatda persiapan PON untuk panjat tebing. Bahkan, salah seorang diantaranya sudah bertanding ke Cina. Ia berharap agar Wali Kota dapat membantu pengadaan dinding panjat tebing (wall climbing) karena kondisinya sudah kurang layak lagi.
Selain panjang tebing, di wilayah itu ada juga sawung tempat latihan bela diri Tarung Drajat. Atletnya juga telah mengharumkan nama Kota Medan dengan meraih mendali emas di PON tahun 2021 lalu. Pengurusnya berharap agar Wali Kota dapat membantu peralatan latihan agar para atletnya semakin berprestasi, termasuk di PON tahun 2024 mendatang.
Usai mendengar keluhan warga, Bobby Nasution pun langsung menanggapi sekaligus memberikan solusi. Terkait lahan perkuburan yang dibeli dari lahan garapan, Pemko Medan tidak bisa intervensi karena masuk wilayah Deliserdang. Untuk mengatasinya, Bobby Nasution minta kepada camat untuk mencari lahan milik warga yang mau dijual untuk dijadikan lokasi perkuburan.
"Untuk masalah tanah itu di Dinas PKPPR. Kalau ada warga yang mau menjual lahan disini untuk lokasi perkuburan, camat bisa mengajukan ke Dinas PKPPR. Untuk itu saya minta camat mengecek dan mencari lahan untuk perkuburan," jelas Bobby Nasution.
Selanjutnya terkait masalah paving block, banjir, jalan rusak, peralatan olahraga, Bobby Nasution minta kepada OPD terkait untuk segera menindaklanjutinya. "Saya minta apa yang menjadi keluhan warga malam ini secepatnya ditindaklanjuti," tegasnya.
Bobby Nasution mengapresiasi Rena Arifah Simbolon, warga Jalan Bajak 2 Lingkungan 9 selaku penggiat lingkungan karena mengelola sampah kering dan basah menjadi bernilai. Hal ini tentunya sangat membantu Pemko Medan dalam mengatasi persoalan sampah.
"Pemko Medan menargetkan 25 persen sampah harus bisa kita kurangi sebelum masuk ke TPA. Satu hari sampah Kota Medan yang dihasilkan sebanyak 2.000 ton. Jika 25 persennya atau kira kira 500 ton harus bisa dikurangi sebelum dibawa ke TPA. Dengan pengolahan yang ibu lakukan itu sangat luar biasa, tentunya ini sangat membantu. Saya minta nomor ibu," ujarnya. (AY)