"Pengerajin harus selalu kita dukung dengan promosi hingga luar negeri. Saya mendengar bahwa penenun di Kabupaten Tapanuli Utara sudah menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. Hal ini merupakan sesuatu yang positif dan merupakan nilai tambah dari produk ulos," ucap Ary Arka.
Designer Rudy Candra menyatakan semakin mencintai ulos setelah mempelajari tentang ulos tenun.
"Kami sudah beberapa kali datang ke Tapanuli Utara dan memberikan pelatihan bagi para petenun ulos dan juga kepada designer disana.
Saya semakin mencintai ulos tenun, saya belajar mengenal apa itu ulos dan manfaat masing-masing ulos tersebut. Saya menilai kalau produk-produk ulos tenun bisa mendunia apabila generasi muda kita semakin mengenal dan mencintai ulos tenun. Butuh kerja keras dan pengorbanan diawal ini tapi saya yakin selanjutnya kita akan dapat menikmati hasilnya," ujar Rudy Chandra.
Selanjutnya, Satika bersama rombongan meninjau stand Pameran Taput yang menampilkan berbagai produk unggulan UMKM mulai tanggal 7 sampai 12 Juni.
Diakhir rangkaian acara hari ini ditutup dengan peragaan Busana Karya Dekranasda Tapanuli Utara menampilkan karya fashion modifikasi tenun ulos karya penjahitnya, antara lain Junita Parhusip, jerni Pasaribu, lustra Adelima Simorangkir, Suryani Rimulina Gultom, Anastasya Charles Angle Simanjuntak, Putri Rehmalem Haloho, Leni Sulistiani, Yusniar Gultom, Putri Angreini Munthe, Rina Wetti Purba, Agustina Sianturi, Rosmide Siregar.
Karya ke 12 penjahit tersebut merupakan hasil 'coaching' Ary Arka dan Rudy Chandra.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut ketua DPRD Poltak Pakpahan, Wakil Ketua Dekranasda Ny. Sarlandy Marsaulina Lumbantobing serta para Pimpinan Perangkat Daerah dan para Camat. (AS)