Angka Kemiskinan di Aceh Capai 15,68%, Urutan Pertama di Pulau Sumatra

photo author
- Kamis, 1 Januari 1970 | 00:00 WIB

BLANGPIDIE - Realitasonline | Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh, Azhari SE MSi menyebutkan angka kemiskinan di Aceh masih sangat tinggi sehingga berada di urutan satu se Sumatra.

Menurutnya, banyak permasalahan pembangunan di Aceh tidak terselesaikan. Di mana, Aceh masih menghadapi beberapa kendala utama yang harus dituntaskan, antara lain masih tingginya angka kemiskinan, yakni mencapai 15,68%.

“Ini menjadi cambuk untuk kita bersama, padahal di Aceh punya sumber daya alam yang banyak dan sangat memungkinkan Aceh itu akan bangkit dari status termiskin,” kata Kepala Bapeeda Aceh melalui Kabid Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, Ir Alamsyah MM dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Abdya dalam rangka menyusun rencana kerja pembangunan kabupaten (RKPK) tahun 2020 yang berlansung di aula Tengku Dikila Kantor Bappeda Abdya, Kamis (21/3/2019).

Selain persoalan kemiskinan, lanjutnya, angka pengagguran juga tertinggi kedua di Sumatra yakni sekitar 6,36%. Ketimpangan wilayah antar kab/kota dan rendahnya pertumbuhan ekonomi berada di urutan ketiga se Sumatra.

Alamsyah menjelaskan ada tiga kelemahan yang menyebabkan itu semua. Pertama, tidak memiliki industri hilir yang mengelola bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi. Padahal Aceh itu memiliki SDA mineral, minyak bumi, gas, batu bara, batu mulia, emas, dan kekayaan di bidang perkebunan termasuk perikanan.

“Sayangnya, tidak dibarengi dengan pembangunan kawasan insdutri seperti provinsi tetangga,” ungkapnya di hadapan unsur Forkompinkab Abdya, para Asisten, Kepala SKPK dan pejabat daerah lainnya.

Kedua, kurangnya singkronisasi dalam pembangunan antara provinsi dan kabupaten serta antara kabupaten lainnya. Hal ini terlihat dari pembangunan infrastruktur di Aceh yang belum terkoordinir antara provinsi dan kabupaten, bahkan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat dalam setiap tahunnya tidak terfokus pada penguatan satu persatu infrastruktur di Aceh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: [email protected]

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X