DPRD SU Dapil IX: Titik O di Barus Destinasi Pariwisata Religi Nyaris Terlupakan, Anggaran Untuk Mesjid Sudah dibahas di KUA PPAS 2018 'Hilang'

photo author
- Rabu, 9 Oktober 2019 | 00:00 WIB

Medan - Realitasonline | Kalangan anggota DPRD Sumut dapil (daerah pemilihan) Sumut IX diantaranyaa Tapteng mengungkapkan, menjadikan titik nol peradaban Islam pertama masuk ke Indonesia di Barus sebagai salah satu destinasi pariwisata religi nyaris terlupakan, karena Pemprovsu tidak menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Barus Tapteng.         

"Barus merupakan titik nol masuknya Islam pertama kali di Indonesia, sepertinya kurang dapat perhatian dari pemerintah provinsi," ujar anggota DPRD Sumut dapil IX Ir Juliski Simorangkir MM dan Jubel Tambunan kepada wartawan, Senin (9/9) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan.         

Juliski menyebutkan, saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Tapteng meresmikan Barus sebagai titik nol peradaban masuknya Islam pertama kali ke Indonesia. Pada waktu itu Barus merupakan daerah pelabuhan internasional. Kemudian Pemkab Tapteng menindaklanjuti kunjungan Presiden Jokowi ke Barus, dengan merencanakan mengembangkan dua mesjid bersejarah di Tapteng, karena titik nol di Barus akan dijadikan daerah pariwisata religi internasional.        

Untuk mengembangkan dua mesjid bersejarah di Barus, lanjut Juliski dan Jubel, anggaran Pemkab Tapteng sangat terbatas, sehingga Bupati Tapteng Bahtiar Ahmad Sibarani bersama 28 Anggota DPRD Tapteng dan sejumlah pejabat SKPD Pemkab Tapteng beraudiensi ke Ketua DPRD Sumut mengusulkan agar mengalokasikan anggaran pembangunan dua masjid 'bersejarah' di Tapteng.         

"Pembangunan masjid tersebut menindaklanjuti semangat dan usulan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kecamatan Barus, Tapteng pada 24 Maret 2017. Komisi E DPRD Sumut juga sudah membahas dan disetujui anggaran berupa bansos (bantuan sosial) sebesar Rp30 milyar masuk dalam KUA PPAS 2018, tapi tiba-tiba 'dicoret' (tidak masuk) di-APBD Provsu tahun 2018. Tentunya masyatakat sangat kecewa," ujar Juliski.         

Pada saat Bupati dan anggota DPRD Tapteng berkunjung, ungkap Juliski ketika itu mendampingi Ketua DPRD Sumut menerima audiensi masyarakat Tapteng, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp20,5 milar untuk pembangunan Masjid Agung Barus dan Rp 20 miliar untuk pembangunan Masjid Al Muslimin Pandan.     

Sepertinya, tambah Jubel Tambunan dari Partai NasDem ini, Pemprovsu belum tergugah menjadikan Barus sebagai salah satu destinasi pariwisata internasional, terbukti dari anggaran bansos untuk dua mesjid 'bersejarah' di Tapteng hilang. Padahal, Barus berpeluang menjadi daerah destinasi pariwisata religi nasional, karena dari bandara Silangit tidak jauh ke Barus hanya ditempuh 2 jam.        

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: [email protected]

Rekomendasi

Terkini

X