"Kita sebagai kader Golkar tidak boleh melupakan jasa pendiri kabupaten ini," pesan Teuku Muhammad Nurlif.
Ketua Partai Golongan Karya Aceh, Teuku Muhammad Nurlif di acara serimonial itu juga menyinggung tentang dampak dari wabah Covid-19.
Kata Teuku Nurlif, warga Aceh tidak perlu takut berlebihan menghadapi Covid -19 yang telah mengguncang Indonesia.
"Hadapi saja tanpa berlebihan. Ikuti prosedur kesehatan, seperti mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker, seterus berdoa semoga wabah Covid ini yang telah berdampak pada sektor perekonomi bisa berakhir cepat," ujar Teuku Nurlif.
Teuku Muhammad Nurlif juga sempat menyinggung tentang ekonomi di provinsi Aceh. Sebut Teuku Muhamnad Nurlif, sebagian besar "kegiatan" di Aceh menggunakan APBA, tapi sayang uang dari APBA itu beredar ke luar provinsi Aceh.
"Pemerintah Aceh melakukan proses pengadaan barang dengan menggunakan sistem E-katalog. Barang seperti perabot yang diproduksi di Aceh memang tidak ada katalog, walaupun mutu barang produk Aceh lebih bagus dari produk luar. Semestinya diberi peluang untuk menggunakan perabot atau mebel yang diproduksi di Aceh, maka dapat terbuka kesempatan menampung tenaga kerja lokal," ujar Nurlif.
Ketua DPD - I Partai Golkar itu menyebutkan telah mengajak kawan kawan dari partai lain untuk bersama sama mencari jalan keluar agar pengadaan barang harus yang dibuat di Aceh.