Dengan kondisi harga gabah yang terus turun, beberapa agen pengepul banyak mengincar hasil panen padi di Kabupaten Abdya. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh Selatan, Nagan Raya dan sejumlah daerah lain termasuk agen dari Sumatera Utara.
Baca Juga: KPU Tapsel Sosialisasi Syarat Pencalonan Bacabup/Wabup ke Media
Bismi petani lainnya memperkirakan harga masih akan terus turun seiring dengan melimpahnya persediaan gabah di tingkat petani. Jika dibandingkan dengan harga gabah di pulau Jawa, harga gabah di Abdya masih lumayan menguntungkan. Penurunan harga gabah ini tentu membuat petani sedih, lantaran nasib baik belum berpihak pada mereka. Petani berharap harganya masih normal, paling tidak dapat menyiapkan modal untuk proses penggarapan lahan mendatang. Petani setempat berharap, Pemkab Abdya bisa ikut andil untuk membantu dan memberikan solusi agar harga gabah di kabupaten setempat.
Baca Juga : Ryan Novandi Mundur, Palacheta Subianto Caketum Tunggal HIPMI Medan
Sejauh ini para petani tidak memiliki alasan lain untuk tidak menjual hasil panen mereka. Sebab biaya penggarapan lahan untuk musim tanam selanjutnya menjadi salah satu faktor petani menjual padi meski dengan harga terendah. Rendahnya harga gabah kering terus dimanfaatkan para tengkulak untuk memborong hasil panen para petani. Para tengkulak berkeliling ke sawah-sawah dan langsung melakukan transaksi pembelian gabah hasil panen milik petani.
“Petani tidak memiliki daya tawar harga gabah yang ditawarkan tengkulak. Para petani juga butuh uang untuk membiayai modal tanam dan biaya operasional saat musim tanam selanjutnya,” tuturnya. (ZAL)