BLANGPIDIE - realitasonline.id | Harga daging kerbau yang baru dipotong dalam tradisi Meugang menyambut Bulan Suci Ramadhan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tembus menyentuh angka Rp.200 Ribu perkilo pada Minggu (11/4) pagi sekira pukul 07.00 WIB.
Nilai jual mencapai Rp.200 ribu perkilo itu bukanlah hal tabu di Kabupaten Abdya. Pasalnya, pada meugang-meugang sebelumnya harga daging kerbau segar juga berada di level termahal di Aceh bahkan mungkin skala nasional.
Mahalnya harga daging itu tidak menjadi hambatan ataupun persoalan bagi masyarakat setempat. Sebab tradisi meugang dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan hanya diperingati tiga kali dalam setahun yakni pada saat menyambut puasa, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca juga: Tinjau Pasar Rakyat, Wabup Abdya Lihat Ada Kios Tak Berfungsi
"Ini tradisi yang sudah turun-temurun dilaksanakan oleh masyarakat Aceh pada umumnya tak terkecuali masyarakat Abdya yang sangat kental dengan budayanya. Jadi harga daging itu tak jadi masalah lagi," kata Salman warga yang sedang membeli daging di Pasar Tanjung Bunga Tangantangan, seperti yang dilansir realitasonline.id.
Meski ada pedagang yang menyembelih hewan meugang baik kerbau atau sapi pada Sabtu (10/4) kemaren, namun harga tersebut masih tetap sama dengan hari ini yakni berkisar antara Rp.180 ribu-Rp.200 ribu.
"Harga ini bukanlah keinginan kami tapi akibat tingginya nilai beli satu ekor kerbau yang mencapai belasan juta," kata Tarmizi salah satu pedagang daging kerbau di Pasar Manggeng, kabupaten setempat.