"Atas nama prajurit dan keluarga besar TNI, selaku panglima saya sampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan Yang Maha Besar memberikan keiklasan, kesabaran dan ketabahan," ucap Hadi Tjahjanto.
BACA JUGA: Polri Dengan Segala Upaya Terus Support TNI AL
Selanjutnya Pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan Ismerlo (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office) untuk langkah selanjutnya.
"Hal ini diperlukan karena untuk mengevakuasi KRI Nanggala 402 tentunya diperlukan kerja sama internasional," terangnya
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menyampaikan bahwa, dari hasil kontak visual ROV Kapal MV Swift Rescue, telah ditemukan serpihan-serpihan di kedalaman 838 meter, dan terkonfirmasi sebagai bagian dari badan KRI Nanggala 402 yang terbelah menjadi tiga bagian.
"Jadi dalam kondisi subsunk di kedalaman 838 meter, maka sangat kecil kemungkinan awak kapal KRI Nanggala 402 untuk bisa selamat. Kami sampaikan rasa duka yang mendalam kepada seluruh keluarga awak kapal," ucap Kasal.
KRI Nanggala 402 merupakan kapal selam kedua jenis kapal selam kelas Cakra. KRI Nanggala 402 berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur.
Kapal Selam Nanggola 402 diproduksi oleh Jerman pada tahun 1979 dan masuk jajaran TNI AL pada tahun 1981. (Kapuspen TNI/KYD)