Baca Juga: Kodim Abdya Shalat Ghaib Doakan 53 Awak KRI Nanggala
Di dekat tiang lampu merah arah ke luar kota, seorang perempuan muda menadahkan tangan kepada pengguna kenderaan bermotor. Perempuan muda itu membawa seorang bocah disabilitas fisik yang diletakkan di atas kereta sorong.
Tidak perduli dengan cuaca yang menyengat. Perempuan itu terus melangkah menyodorkan kotak bekas mie instan ke setiap pengguna kenderaan bermotor. Aksi perempuan muda ini berbahaya. Bukan saja berbahaya kepada dirinya dan anak disabilitas yang ikut bersamanya, tetapi juga mengundang kecelakaan kepada pengguna jalan lainnya. Apalagi selama Ramadan 1442 H ini arus lalulintas di kawasan itu terlihat padat.
Di lampu merah arah Takengon terlihat seorang pria tua menadahkan tangan kepada pengendara kenderaan bermotor. Laki laki tua ini juga dipandu seorang perempuan. Recehan recehan yang diterima dari pelintas dimasukkan ke dalam tas yang disandang di bahunya.
Berapa penghasilan diperoleh dari kegiatan mengemis di lampu merah Kota Bireuen? Pengakuan pengemis di tempat itu kepada Realitas satu hari diperoleh lima ratus ribu sampai satu juta rupiah.
"Rata rata lima ratus ribu.Tetapi kalau hari tertentu seperti Sabtu bisa lebih, kadang ada yang satu juta,"sebutnya.
Perempuan itu mengaku, dirinya selaku "kernet" diberikan Rp150 ribu.
"Saya kadang dikasih seratus, seratus lima puluh. Tergantung sedekah yang didapat. Kalau makan minum dibeli dia,"sebut perempuan yang mengaku warga Aceh Utara.