SINGKIL - realitasonline.id | Pandemi Covid-19 menghantan Dunia pendidikan. Hal itu salah satunya berdampak kepada nasib para guru honorer.
Sudah lebih dari satu dua Tahun, Pandemi covid-19 melanda Tanah Air. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memberikan jaminan hidup bagi masyarakat yang dirasa terdampak.
Namun, tidak semua bisa merasakan apa yang diberikan pemerintah. Para tenaga honorer, masih merasa luput dari perhatian. Padahal, keberadaan mereka sejatinya telah banyak memberikan kontribusi bagi bangsa dan tanah air ini.
Adalah wajar pada kondisi normal, para honorer memilih untuk berjibaku lagi untuk mencari pundi, selepas mengabdi. Namun nahas, untuk mendapat tambahan rupiah pun saat ini sulit, karena diterapkannya peraturan physical distancing (jaga jarak), berkerumunan dan Lockdown.
Menurut salah seorang guru honorer di Kab. Aceh Singkil, Dani mengatakan kepada realitasonline.id sejak pandemi COVID-19, banyak guru honorer terkena dampaknya. Penyebabnya, sekolah libur sehingga banyak anak didik yang kesulitan atau enggan membayar SPP. Sementara, bagi sekolah swasta, SPP adalah tumpuan untuk biaya operasional dan gaji.
"Sehingga jangan heran banyak yayasan yang hampir pailit. Ini juga berimbas kepada gaji Guru Honorer sekolah swasta. Pendapatan mereka berkurang drastis," jelas Dani, Kamis (24/06/2021).
Honor yang kami Terima selama satu bulan sebesar 700 ribu itu tidak kami Terima setiap bulan nya, biasa saja gaji yang kami Terima tersebut baru bisa cair di bulan ke 2 bahkan sampai bulan ke 3 baru bisa dicairkan, terasa seperti gaji satu minggu kerja saja.