BLANGPIDIE - realitasonline.id | Jembatan beton di Desa Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya luapan air sungai hingga menciptakan banjir ke kawasan pemukiman warga kawasan setempat.
Rendahnya badan jembatan ditambah banyaknya tumpukan sampah dan kayu-kayu yang terbawa arus sungai sering tersangkut di tiang penyangga tengah jembatan. Tingginya debit air juga membuat sungai jadi meluap ke daratan dan menggenangi beberapa desa (Gampong) dalam Kecamatan Tangan-Tangan.
Informasi yang diperoleh wartawan, Sabtu (14/8), banjir yang terjadi dua hari lalu termasuk Jumat (13/8) tadi malam sekira pukul 20.00 WIB telah merendam ratusan rumah penduduk di kawasan Desa Padang Kawa, Masjid dan Drien Jaloe termasuk sebagian rumah warga di Desa Pante Geulumpang dalam Kacamata Tangan-Tangan.
"Kampung kami memang sudah menjadi langganan banjir. Kayaknya perlu dilakukan normalisasi sungai agar air kembali lancar dan sejumlah pokok bambu yang sudah amblas ke sungai bisa segera diangkat," kata Salman warga desa setempat yang tengah berada di lokasi pinggir sungai menyaksikan tebing yang amblas.
Bersama warga lainnya, ia mengatakan bahwa jembatan di Padang Kawa ini dinilai sudah tidak layak bahkan sudah berumur sepuluh tahun lebih. Meski masih terlihat kokoh untuk dilalui, namun di bagian abutmen dan sambungan badan jembatan sudah nampak mulai berlubang. Tiang-tiang besi juga sudah banyak yang keropos.
"Tiang tengah jembatan kerap tersangkut sampah-sampah dan kayu-kayu besar hingga membuat air melimpah ke pemukiman warga. Antara kepala jembatan dan badan jembatan juga sudah berlubang hingga kami terpaksa menambal secara darurat," tuturnya.
Disamping itu, dampak buruk dari luapan sungai di lokasi jembatan Padang Kawa, juga terjadinya longsor pada tebing sekaligus tanggul pengaman lokasi Masjid setempat.
