Sebelumnya pada pengelolaan pangan, bantuan PLN berupa alat blender, lemari es, freezer, mixer, dan kompor listrik di panti sangat berguna untuk memproduksi berbagai makanan seperti kripik, bolu, kue kering dan frozen food. Hasil produksi tersebut lalu diperjualbelikan ke lingkungan sekitar terdekat atau melalui promosi mulut ke mulut. Ferrus mengungkapkan, pihaknya juga gembira karena dukungan peralatan membatik dan kompor listrik yang diberikan.
Ini menurutnya akan memaksimalkan usaha batik anak-anak panti yang telah memiliki usaha UKM Batik Mulia Hati. Produknya pun dinilai semakin membaik dari waktu ke waktu.
“Produksinya terus meningkat dan Insyaallah kualitas juga terus meningkat,” ujarnya. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), Agung Nugraha menambahkan, PLN memberikan dukungan bagi anak-anak disabilitas di Bandung sejak 2019.
Pada tahun pertama pihaknya mengaku membantu rehabilitasi gedung panti dan dilanjutkan pada tahun 2020 penyerahan bantuan alat pijat.
Dengan bantuan alat membatik tahun ini, Agung berharap kemandirian anak-anak disabilitas ini dapat semakin terbentuk sehingga siap berkarya dan diterima masyarakat. (AY)