Tiang Pancang Tiba di Abdya, Pelabuhan Teluk Surin Segera Dibangun

photo author
- Kamis, 11 November 2021 | 15:00 WIB
Sejumlah tiang pancang mulai berdatangan untuk pembangunan Pelabuhan Surin yang berlokasi di kawasan Lama Tuhan Kecamatan Kuala Batee Abdya, Kamis (11/11).
Sejumlah tiang pancang mulai berdatangan untuk pembangunan Pelabuhan Surin yang berlokasi di kawasan Lama Tuhan Kecamatan Kuala Batee Abdya, Kamis (11/11).

BLANGPIDIE - realitasonline.id | Pembangunan Pelabuhan Teluk Surin di kawasan Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bakal segera dimulai. Hal itu ditandai dengan tibanya sejumlah tiang pancang untuk pembangunan pelabuhan telah sampai ke lokasi yang diangkut menggunakan truk trado. 

Bahkan pada Jumat (12/11) Bupati Abdya, Akmal Ibrahim dijadwalkan akan menandatangani kontrak pengelolaan Pelabuhan Khusus Surin dengan anggaran 100 persen dari pihak swasta.

“Besok setelah Salat Jumat saya akan menandatangani kontrak pengelolaan Pelabuhan Khusus Surin, dengan anggaran 100 persen dari pihak swasta,” tulis Bupati Akmal Ibrahim pada akun Facebook pribadinya.

Pada periode pertama ia menjadi Bupati tahun 2007 silam, upaya untuk mempromosikan program Pelabuhan Surin telah dimulai. Namun banyak yang tidak paham, bahkan ada yang mencela program besar tersebut. Sehingga ada yang mengatakan bahwa program itu sesuatu yang berlebihan dan hanya angan-angan belaka.

Agar gagal paham tersebut tidak terlalu lama,  inilah alasan mimpi Aceh memiliki pelabuhan besar sebagai gerbang laut ekonomi, seperti Pelabuhan Belawan di Sumut.  Laut yang dalam seperti Belawan di daratan Aceh hanya ada di Sabang. Menurutnya, saat ini yang terdalam itu Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara. Cuma tanggung hanya untuk kapal maksimum 10.000 ton, Pelabuhan Malahayati 3000 ton, Pelabuhan Calang 6000 ton, Meulaboh, Abdya dan Aceh Selatan sekitar 2000 ton ke bawah.

Artinya, hanya setengah kemampuan Belawan saja laut Aceh tidak sanggup. Namun, laut Teluk Surin di Abdya,  sanggup menampung kapal di atas 100.000 ton. Itu alasan mengapa pada zaman dulu Amerika sudah tahu hingga armada dagang dan kapal perangnya singgah di Surin. Ironisnya, potensi Surin ini belum banyak diketahui para pemimpin Aceh.

“Sehingga meski bertahun-tahun saya sampai berbusa mulut mempromosikan Pelabuhan Surin, mereka tak merespon apalagi membicarakannya,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X