Selain Nasir dan Joni, kompetisi memperebutkan kursi Ketua PWI Aceh periode 2021-2026 juga diramaikan tiga kandidat lainnya, yaitu Azhari Bahroel (KBA One), T Haris Fadhillah (RRI), dan Iranda Novandi (Berita Merdeka).
Kepada wartawan, Nasir Nurdin mengemukakan alasannya mengikuti kompetisi kali ini agar bisa mewujudkan visi menjadikan PWI Aceh sebagai ‘rumah besar’ bagi seluruh anggota untuk terus melakukan penguatan kelembagaan, pendidikan, advokasi, kesejahteraan dan kepedulian sosial menuju organisasi pers profesional, maju, mandiri, dan bermartabat.”
“Banyak hal positif yang telah dilakukan para pendahulu kita dalam menjaga eksistensi PWI sebagai organisasi kewartawanan tertua dan terbesar di Indonesia. Mari kita pertahankan itu sambil terus melakukan pembenahan demi tetap terjaganya marwah PWI,” kata Nasir.
Dalam penilaian Nasir, ramainya kandidat yang berkompetisi menuju kursi PWI Aceh-1 mengindikasikan adanya kesamaan semangat untuk menjadikan organisasi ini semakin baik sekaligus mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi anggota.
Lanjut Nasir, berdasarkan diskusi dengan kawan-kawan pengurus dan anggota PWI di hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh—ketika roadshow pada 15-25 Oktober 2021—banyak hal yang diamanahkan oleh kawan-kawan agar menjadi program prioritas lima tahun ke depan.
“Semua itu telah dirangkum dalam visi dan misi. Insya Allah siap dilaksanakan jika memang mendapat kepercayaan untuk memimpin PWI Aceh ke depan,” demikian tandas Nasir. (Zal)