“Seiring perubahan disruptif, pondok pesantren melakukan transformasi, salah satunya kemampuan kewirausahaan para santri agar dapat mengagregasi potensi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Teten.
Menteri BUMN, Erick Thohir ingin program Talenta Wirausaha BSI dapat mencetak Wirausaha Muda yang handal dan mendukung akselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia, agar UMKM tumbuh dan bangkit sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional serta membangkitkan ekonomi umat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat.
Sebab, lanjut Erick, saat ini tingkat wirausaha di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lain. Wirausaha di Indonesia baru 3,47 persen, sementara Singapura saja sudah mencapai 8,76 persen.
“Market Indonesia masih sangat besar sehingga menjadi peluang untuk berdaulat dalam ekonomi. Dalam meningkatan UMKM itu bukan hanya soal pembiayaan tapi perlu pendampingan. Kuncinya adalah pendampingan bukan hanya pembiayaan,” ucap Erick.
Kontribusi BSI untuk UMKM
Sepanjang 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp38,3 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang terjaga. Nilai tersebut sekitar 23% dari total penyaluran pembiayaan BSI.
BSI juga mewujudkan komitmen nyata dalam mengembangkan pelaku UMKM melalui BSI UMKM Center yang telah diresmikan Desember 2021 lalu di Aceh.
Hal ini seiring program pemerintah pusat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, dimana stimulus ekonomi di antaranya difokuskan di segmen usaha tersebut.
UMKM Center diharapkan dapat memfasilitasi UMKM di daerah untuk pemasaran, pelatihan bersama serta ajang co-working space dan berbagi informasi sesama pelaku UMKM. (AL/REL)