Setelah terhubung dan berhasil menyampaikan beberapa poin orasi tersebut, Plt Kankemenag Abdya mengapresiasi atas kehadiran puluhan masa itu. Dia mengatakan, bukan kapasitas pihaknya untuk menandatangani permintaan peserta aksi. Karena surat edaran itu untuk kemaslahatan ummat dan tidak dengan serta merta dikeluarkan oleh Menag RI. Surat edaran ini hanya sebatas himbauan dari Menag dan pihaknya berjanji akan meneruskan inti orasi itu tingkat Kanwil Kemenag Aceh.
“Secara kelembagaan bukan kapasitas kami untuk menandatangani petisi dari peserta aksi. Surat edaran itu hanya bersifat himbauan saja,” singkatnya melalui vidio call dengan Koordinator Aksi.
Namun jawaban yang disampaikan Plt Kakankemenag Abdya masih membuat peserta tidak merasa puas, mereka tetap mendesak Plt Kakankemenag Abdya bersedia mendukung dan bersedia menandatangi petisi yang disiapkan oleh peserta aksi.
Aksi orasi yang diwarnai guyuran hujan itu sempat diwarnai ketegangan lantaran ada anggota dewan yang tidak bersedia untuk berbasah-basah dengan peserta. Ketegangan itu berhasil diamankan oleh pihak kepolisian yang sejak awal mengamankan jalannya aksi. Bahkan peserta yang tergabung dalam beberapa warga organisasi ini sempatmelakukan aksi pembakaran ban bekas di depan Kankemenag Abdya. Hingga Pukul 18.00 WIB puluhan peserta aksi masih bertahan di halaman Kankemenag Abdya guna menuntut kejelasan dukungan dari Kemenag Abdya.(Zal)
