BIREUEN - realitasonline.id| Sampai Selasa (24/5/2022), 696 Sapi di Kabupaten Bireuen terindikasi atau bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi yang terindikasi penyakit itu tersebar di 15 kecamatan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bireuen Safrizal, SP, Rabu (25/5/2022).
"Sapi yang bergejala PMK terus meningkat. Sampai Kemarin (Selasa, 24 Mei 2022) sudah 696 ekor. Petugas terus mendata ternak masyarakat yang sakit," kata Safrizal.
Kabid itu mengaku sampai saat ini belum bisa memastikan apakah semua ternak sapi yang sakit itu positif PMK.
"Kami masih menunggu hasil dari Balai Veteriner (Bvet) Medan. Nanti baru dapat ditentukan apakah ternak itu positif PMK atau bukan," ujarnya.
Ditanya tentang ketersediaan anggaran untuk penanganan PMK di Kabupaten Bireuen, Safrizal mengakui sampai saat ini belum ada dana khusus yang tersedia, apakah yang bersumber dari Pemerintah Pusat, dari Provinsi Aceh maupun dari Pemerintah Kabupaten Bireuen.
"Walaupun belum ada anggaran khusus, tetapi petugas terus bekerja maksimal, berupaya mencegah penyebaran PMK," tegas Safrizal.
