1. Konsentrasi dan Khusyuk dalam Salat
Penggunaan sajadah yang terlalu empuk dapat mengganggu konsentrasi dan khusyuk dalam salat.
Ketika sujud, misalnya, seharusnya dahi menyentuh permukaan yang agak keras untuk merasakan ketundukan sepenuhnya kepada Allah SWT.
Sajadah yang empuk bisa membuat kita merasa terlalu nyaman, sehingga mengurangi kesadaran dan khusyuk.
2. Kesederhanaan dalam Ibadah
Islam mengajarkan kesederhanaan dalam ibadah. Menggunakan sajadah yang sederhana dan tidak berlebihan mencerminkan sikap tawadhu' (rendah hati) dan zuhud (tidak berlebihan dalam hal duniawi).
Ustaz Adi Hidayat menekankan pentingnya menjaga kesederhanaan ini dalam segala aspek, termasuk dalam penggunaan sajadah.
3. Penghindaran dari Was-was
Penggunaan sajadah yang terlalu empuk bisa menimbulkan was-was atau keraguan dalam hati.
Misalnya, apakah sujud dan rukuk dilakukan dengan benar dan sempurna.
Menggunakan sajadah yang terlalu empuk bisa membuat kita merasa tidak yakin apakah semua gerakan salat dilakukan dengan benar.
4. Meneladani Praktik Rasulullah SAW
Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak menggunakan sajadah yang empuk. Mereka sering kali salat di atas tanah, pasir, atau tikar sederhana. Meneladani praktik ini dapat membantu kita untuk lebih merasakan esensi dari ibadah salat itu sendiri.
Ustaz Adi Hidayat menganjurkan penggunaan sajadah yang sederhana dan tidak terlalu empuk agar kita bisa menjaga konsentrasi, khusyuk, dan kesederhanaan dalam salat.
Dengan demikian, ibadah kita menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Islam. (MIF)***