Realitasonline.id - Medan | Program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) yang digelar KONI Sumut menghadapi Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI 2024 tidak maksimal. Pasalnya program tersebut terkendala dengan anggaran.
Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis mengatakan, untuk menghadapi PON 2024, KONI Sumut sebenarnya sudah merancang program. Program tersebut meliputi Pelatda Berjalan, Sentralisasi, dan try out.
"Untuk sentralisasi seharusnya berjalan enam bulan sebelum PON. Nah, sekarang ini program sentralisasi dipastikan tidak bisa berjalan enam bulan, paling lama lima bulan," ujar John Lubis di Medan, Rabu (24/4/2024).
Baca Juga: Ketua DPD PAN Paluta : Balon Bupati Daftar ke PAN Gandeng Kadernya Sebagai Wakilnya diPilkada 2024
John mengungkapkan, kendala yang dihadapi Sumut adalah kekurangan anggaran. Pemprov Sumut hanya menyediakan anggaran sebesar Rp90 miliar. Anggaran tersebut termasuk juga pembelian perlengkapan bertanding atlet dan kontingen.
"Sesuai dengan verifikasi yang kita butuhkan di atas Rp150 miliar. Dengan anggaran segitu kita bisa lakukan sentralisasi, try out dan training camp. Sentralisasi pun dilakukan secara berjenjang,” tambahnya.
Artinya, sentraliasi dilakukan selama sebulan secara bergantian. Jika secara keseluruhan, anggaran tersebut tetap tidak cukup.
“Mungkin sentraliasi selama sebulan secara bergantian,” sebutnya.
Begitu juga dengan try out, hanya bisa dilakukan atlet super prioritas.
Baca Juga: Ahmad Zarnawi Pasaribu Daftarkan Diri Jadi Bakal Calon Bupati Palas, Ajak Koalisi dengan Gerindra
"Dengan anggaran sebesar itu, tidak bisa semua atlet melakukan try out. Hanya super prioritas yang bisa try out," tambahnya.
Dengan kondisi ini, Sumut dipastikan kesulitan untuk mencapai target lima besar seperti yang dicanangkan sebelumnya.
"Target juga tidak bisa masuk lima besar lagi," tandasnya.