Hadapi PON 2028, Sport Science jadi Andalan Cetak Prestasi Olahraga Sumut

photo author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 13:11 WIB
Prof Ardi Nusri saat membawakan materi di Workshop Jurnalistik SWO PWI SUMUT. (Realitasonline.id/Dok)
Prof Ardi Nusri saat membawakan materi di Workshop Jurnalistik SWO PWI SUMUT. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - MEDAN | Prof Ardi Nusri saat menjadi pemateri pada Workshop Jurnalistik 2025 menegaskan sport science menjadi faktor krusial untuk meningkatkan prestasi olahraga Sumut.

Pemanfaatan sport science menjadi faktor krusial dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga Sumatera Utara, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, kata Guru Besar Fakultas Ilmun Keolahragaan Universitas Negeri Medan (Unimed).

Prof Ardi Nusri hadir menjadi pemateri Workshop Jurnalistik Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut Tahun 2025 di Hotel Travelbiz Hotel Medan, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga: Sumatera Utara Menuju PON 2028, Butuh Persiapan Maksimal

Dalam pemaparannya, Prof Ardi menekankan bahwa sport science merupakan pendekatan ilmiah terintegrasi yang mencakup berbagai disiplin ilmu.

Mulai dari fisiologi, nutrisi, biokimia, biomekanik, endokrinologi, psikologi olahraga, analisis data, hingga kedokteran olahraga, guna meningkatkan performa atlet secara terukur dan berkelanjutan.

Sebagai pembuka materi, dilakukan simulasi sederhana pengukuran denyut nadi wartawan yang jadi peserta, dalam kondisi duduk. Beberapa peserta memiliki denyut nadi di atas 20 dalam hitungan 15 detik, menandakan tingkat kebugaran tidak dalam kondisi prima.

Baca Juga: Operasi Lilin Toba 2025, Kapolres Labuhanbatu: Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

“Efektif bila diukur saat bangun pagi. Harus tidur cukup dan nyenyak, tidak ada mimpi buruk. Bila denyut nadinya rendah (di bawah 20 per 15 detik), itu menunjukkan kondisi jantung dan kebugaran yang bagus,” ujar mantan pelatih fisik PSMS ini yang juga Guru Besar di Unimed.

Lebih lanjut, Prof Ardi mengungkapkan berbagai studi menunjukkan atlet yang menerapkan sport science secara konsisten dapat mengalami peningkatan performa hingga 20 persen.

Peningkatan tersebut tidak hanya berdampak pada kekuatan dan daya tahan fisik, tetapi juga aspek mental, pemulihan, serta pencegahan cedera.

Baca Juga: Potong Tumpeng dan Beri Penghargaan Masa Kerja Warnai Syukuran BRI Padangsidimpuan

Ia mencontohkan keberhasilan Sumut pada PON 2024 yang salah satunya ditopang oleh penerapan sport science, selain faktor tuan rumah, dukungan anggaran, persiapan matang, dan adaptasi atlet. Lalu bagaimana dengan menatap PON 2028?

Dia penerapan sport science di Sumut masih perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dengan daerah lain, khususnya Jawa Barat yang unggul dari sisi akademisi dan dukungan anggaran.

“Untuk PON 2028, Sumut harus lebih serius. Misalnya dengan mendatangkan psikolog olahraga, itu salah satunya dibantu analisis dan disiplin ilmu lainnya seperti fisiologi, nutrisi dan lainnya," tutupnya. (KIM)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X