olahraga

Atlet Legendaris Sumut Dari Kursi Roda Padamkan Api PON XXI Resmi Ditutup Jabar Sang Juara, Ribu Penonton Bersorak 'Kecewa' Saat Disebut Nama Menteri

Minggu, 22 September 2024 | 19:02 WIB
Suasana Stadion Utama Sport Centre Sumatera Utara pada Closing Ceremony PON XXI Aceh-Sumut (Realitasonline.id/Int)

Realitasonline.id - Deliserdang | Enam atlet legendaris Sumatera Utara didaulat memadamkan api PON XXI Aceh-Sumut sebagai pertanda pesta olahraga nasional tersebut resmi ditutup, pada closing ceremony PON XXI Aceh-Sumut, di Sport Center Sumut Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

Keenam atlet tersebut adalah Syamsul Anwar Harahap, peraih medali emas tinju pada SEA Games Kuala Lumpur 1977, Lidya Titaley, atletik peraih medali emas PON VIII Jakarta, Parluatan Siregar, pemegang rekor 3.000 meter steeplechase di SEA Games Filipina 1991, Hendrik Simangunsong, atlet tinju peraih emas SEA Games Filipina 1991 dan Singapura 1993, serta Sandra Aryani, peraih medali emas karate pada SEA Games Singapura 1993 dan Jakarta 1997.

Kemudian Habib Nasution, atlet renang yang pernah meraih tiga medali emas pada PON III Medan tahun 1953, serta tiga medali emas di Asian Games Tokyo 1958, didampingi lima atlet legendaris Sumatera Utara lainnya, juga didampingi tiga atlet aktif berprestasi dari Sumatera Utara, M Syahrial, Harris Horatius dan Putri Ayu Lestari Gulo. Habib yang hadir menggunakan kursi roda, memadamkan Api PON yang dibawa dari Aceh dan ditempatkan dalam lentera kaca secara simbolis.

Baca Juga: Tiket Penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Dibandrol 150 Ribu Melalui Calo, Warga Kecewa

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni sebelumnya menyebutkan, menghadirkan para atlet legendaris Sumatera Utara pada closing ceremony PON XXI Aceh-Sumut, di Sport Center Sumut, sebagai motivasi para generasi muda olahragawan menancapkan prestasi yang gemilang kedepan sebagai generasi emas.

Closing ceremony PON XXI diawali aksi marchingband dari dramkod Institu Pemrintahan Dalam Negeri (IPDN) dan lagu kebangsan Indinesia Raya dan paduan tari budaya bertemakan persatuan mulai dari Aceh hingga Sumut dengan beberapa sukunya seperti Batak, Simalungun, Karo, Nias dengan Lompat Batu dan tari Melayu tetap dalam Kebhinekaan Republik Indonesia.

Suasana Stadion Utama Sport Centre Sumatera Utara dipadati penonton dan para atlet yang melakukan devile, dihadiri sejumlah menteri seperti Mendagri Tito Karnapian, Menpora Dito Aritedjo, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Wakapolri Komjen Pol Drs Agus Andrianto.

Baca Juga: Closing Ceremony PON XXI Aceh-Sumut 2024 Lancar Dapat Pengamanan Dari Polresta Deli Serdang Polda Sumut, TNI dan instansi Lainnya

Namun saat pembawa acara Astrit dan Choki Sihotang menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo, secara serentak penonton berteriak sebagai ungkapan kekecewaan, ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam Closing ceremony PON XXI, Jumat malam (20/9/2024).

Salah seorang penonton yang duduk ditribun C3 mengakui kecewa, karena penutupan PON XXI yang berupakan kebanggaan para olahragawan tidak dihadiri Presiden, tapi hanya seorang menteri. Meski demikian, kekecewaan penonton teratasi dengan gemuruhnya kembang api yang ditembakkan ke udara, juga hadirnya sejumlah artis ibukota, terutama kelompok band Nidji menghibur penonton cukup maksimal.

Pelaksanan PON XXI Aceh- Sumut dinilai sukses menghasilkan atlet-atlet berprestasi dengan pemecahan rekor PON dan rekor nasional dari beberapa cabor dilakukan para atlet sebagai insan olahraga terbaik Indonesia.

Baca Juga: Sukses ! Pengamanan Closing Ceremony PON XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut, Dilaksanakan Gabungan Polresta Deli Serdang dan Instansi Lain

Dari 38 provinsi 1 otorita mengikuti 65 cabor, Kontingen Jawa Barat (Jabar) sebagai sang juara PON XXI tiga kali berturut-turut sejak PON XIX Jabar 2016 dan PON XX Papua 2021. Pada PON XXI sang juara Jabar memperoleh 196 medali emas, 163 medali perak dan 180 medali perunggu, dengan total 538 medali.

Selanjutnya diikuti DKI Jakarta dengan 184 medali emas, 139 perak dan 144 perunggu dengan total 477 medali. Peringkat ketiga ditempati Jawa Timur mengumpulkan 424 medali dengan rincian 145 medali emas, 137 perak serta 142 perunggu.

Sementara salah satu tuan rumah Sumatera Utara berada diperingkat empat dengan total 254 medali setelah mengumpulkan 79 emas, 49 perak dan 116 perunggu. Diperingkat kelima dihuni oleh Jawa Tengah yang telah mengumpulkan 71 medali emas, 59 perak dan 116 perunggu, Sedangkan tuan rumah lainnya Aceh berada diposisi keenam dengan 64 emas, 48 perak serta 77 perunggu.

Halaman:

Tags

Terkini