“Kita punya sejarah yang luar biasa di sepakbola, dan itu sedikit menurun beberapa tahun terakhir. Jadi, mudah-mudahan kompetisi-kompetisi lain muncul dan klub-klub di Sumut semakin banyak dan profesional,” ungkap Edy Rahmayadi di Stadion Teladan Medan, Jumat (29/7).
Sementara itu, pelatih PSMS Medan I Putu Gede mengatakan kompetisi ini merupakan pembelajaran bagi timnya untuk menghadapi Liga 2. Walau timnya tidak bermain sesuai dengan harapan, I Putu Gede bersyukur dengan adanya kompetisi ini bisa mengetahui kelemahan PSMS Medan.
“Partai final ini jadi pembelajaran buat kami. Kami bermain jauh dari taktikal dan Karo United juga bermain dengan baik. Bersyukur ini terjadi di kompetisi pra-musim, kalau di Liga 2 sangat bahaya, tidak bisa diperbaiki, jadi kita bisa membenahi sebelum Liga dimulai,” kata I Putu Gede usai pertandingan.
I Putu Gede juga memiliki pandangan dengan dua tim yang akan menjadi kompetitor mereka di Liga 2 yaitu Karo United dan PSDS. Dia yakin, kedua tim tersebut juga akan membenahi diri setelah Gubsu Edy Rahmayadi Cup 2022.
“Dua tim saudara kita ini perlu diwaspadai, mereka akan membenahi diri setelah kompetisi ini,” terang I Putu Gede. (AY)