Realitasonline.id | Harga Ford Everest dengan transmisi manual dimulai dari 90 jutaan, namun jika lebih memilih varian limited dengan transmisi 4matic, harga bisa melonjak hingga 150 jutaan atau lebih, terutama untuk model yang lebih baru.
Banyak konsumen di Indonesia cenderung memilih Ford Everest generasi pertama dan kedua sebagai alternatif untuk kebutuhan ruangan cukup luas, terutama bagi mereka yang merasa bosan dengan SUV Jepang yang biasa-biasa saja.
Ford Everest memiliki desain klasik ala Amerika, biasanya tidak menimbulkan masalah bagi pemilik yang belum pernah memiliki atau menggunakan mobil Amerika sebelumnya.
Baca Juga: Takut Dapat Spare Part Palsu Buat Mobil Bekas? Ini 10 Tips Jitu Berpengaruh Dalam Memilih Yang Asli
Terutama pada generasi pertama, perawatan mobil ini relatif mudah dan hampir sama dengan perawatan mobil merek Jepang yang umum.
Namun, bagi mereka yang menginginkan tenaga lebih besar, generasi kedua mungkin menjadi pilihan lebih tepat.
Jika daerah memiliki keterbatasan bahan bakar solar dengan kualitas rendah, lebih baik untuk memilih Ford Everest generasi pertama yang belum menggunakan teknologi common rail.
Tampak terlihat dalam akun Youtube@ Motomobi, Ford tahun 2004 dan telah menempuh jarak 240.000 km, mobil ini masih tetap digunakan oleh sebagian besar pemiliknya.
Dalam hal visibilitas, Ford Everest juga menawarkan keunggulan dengan pilar-pilar kecil di sekelilingnya, memudahkan pengemudi untuk melihat ke depan, belakang, dan ke samping kanan-kiri.
Sensasi mengemudi Ford Everest sering kali diibaratkan seperti mengendarai mobil Panther karena desain dashboardnya yang klasik.
Meskipun posisi duduknya sedikit lebih tinggi, kap mesinnya panjang memberikan kesan yang kuat dan imposan. Melihatnya dari belakang, kita bisa mengapresiasi betapa besar dan kokohnya mobil ini, terutama karena kap mesin agak tinggi.
Mesin yang digunakan memiliki kapasitas 2500cc, sebenarnya 2400cc dengan turbo dan intercooler, mampu menghasilkan tenaga sebesar 110 horsepower dan torsi sebesar 268 Nm.
Namun, penggunaan transmisi otomatis membuat mobil terasa agak lambat, terutama karena masih menggunakan transmisi empat percepatan yang terbilang konvensional.