Realitasonline.id - Pemerintah Jakarta mulai memberlakukan aturan uji emisi Euro 5. Bagaimana dampaknya pada harga mobil bekas? Simak penjelasan lengkap dan tips untuk pemilik kendaraan.
Standar emisi Euro 5 adalah regulasi yang membatasi kadar polutan berbahaya dari knalpot kendaraan, seperti nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan partikulat.
Dibandingkan Euro 4, standar ini 50% lebih ketat dalam mengurangi partikel berbahaya. Pemerintah DKI Jakarta mulai mengadopsi Euro 5 pada 2024 untuk menekan polusi udara, terutama di wilayah padat seperti Jakarta Pusat dan Selatan.
Baca Juga: Wajib Coba! 7 Aplikasi Otomotif untuk Pantau Kondisi Mobil Secara Real Time
Jakarta termasuk kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di Asia. Data Dinas Lingkungan Hidup DKI menunjukkan bahwa 60% polusi udara berasal dari emisi kendaraan bermotor.
Aturan Euro 5 diharapkan mengurangi emisi gas buang hingga 30% dalam 5 tahun ke depan. Kendaraan yang tidak memenuhi standar ini akan dikenakan pembatasan operasi, terutama di zona lingkungan hidup (KLB).
Dampak Euro 5 pada Harga Mobil Bekas
Penerapan Euro 5 berpotensi memengaruhi pasar mobil bekas di Jakarta. Mobil bekas berstandar Euro 4 atau di bawahnya diperkirakan mengalami penurunan nilai jual 15–25%, karena dianggap tidak ramah lingkungan dan berisiko terkena pembatasan operasi.
Sebaliknya, mobil bekas yang sudah memenuhi Euro 5 atau memiliki teknologi ramah emisi seperti hybrid akan lebih diminati.
Contohnya, harga Toyota Avanza 2019 (Euro 4) di pasaran Jakarta bisa turun dari Rp 200 juta menjadi Rp 170–180 juta. Sementara mobil seperti Toyota Corolla Cross Hybrid 2022 (Euro 5) justru stabil atau naik 5–10% karena permintaan meningkat.
Tips untuk Pemilik Mobil Bekas
Bagi pemilik mobil bekas berstandar Euro 4 atau lebih rendah, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan:
1. Lakukan upgrade teknologi dengan memasang katalis konverter atau filter partikulat untuk mendekati standar Euro 5 (jika memungkinkan).
2. Jual mobil sebelum 2025, ketika aturan ini mulai diberlakukan secara ketat.
3. Alihkan pasar ke daerah luar Jakarta yang belum menerapkan Euro 5, seperti kota kecil di Jawa Barat atau Banten.
