Realitasonline.id | Transisi menuju kendaraan listrik (EV) di Indonesia tak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Butuh kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem mobilitas hijau yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, sinergi antara VinFast, V-Green, dan GSM (Green SM) menjadi contoh konkret bagaimana kerja sama strategis bisa mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.
Berikut analisis tentang bagaimana model kolaborasi ini bekerja, dan potensi replikasinya oleh pelaku industri otomotif lainnya.
1. VinFast: Produsen Kendaraan Listrik Inovatif
Sebagai pemain baru asal Vietnam, VinFast tak sekadar menjual produk. Mereka membawa pendekatan ekosistem terintegrasi untuk membangun kepercayaan pasar. Dengan menghadirkan kendaraan seperti VinFast VF5 dan VF6, mereka menargetkan segmen harga menengah yang strategis di Indonesia. Namun, kunci keberhasilannya terletak bukan hanya pada mobil, tetapi dukungan penuh terhadap infrastruktur dan layanan pasca-pembelian.
Baca Juga: Mobil Listrik Versi Cina Ini Beralih Produksi ke Thailan, Segini Harga
2. V-Green: Penyedia Infrastruktur Pengisian Daya
V-Green, yang merupakan sister company VinFast, menjadi tulang punggung dalam menyediakan infrastruktur pengisian daya. Mereka menargetkan pembangunan 30.000 titik pengisian daya di seluruh Indonesia hingga akhir 2025. Hal ini menjadi langkah signifikan mengingat keterbatasan stasiun pengisian umum (SPKLU) masih menjadi hambatan utama dalam adopsi mobil listrik.
Kolaborasi ini memungkinkan VinFast menawarkan pengisian daya gratis selama 3 tahun bagi pemilik mobil mereka, sebuah insentif besar yang meningkatkan daya tarik konsumen.
3. GSM (Green SM): Pemanfaatan Fleet untuk Percepatan Adopsi
GSM, sebagai penyedia layanan taksi listrik berbasis aplikasi, menjadi jalur distribusi penting yang memperkenalkan EV kepada publik luas. Armada taksi GSM didominasi oleh kendaraan VinFast, yang berarti kolaborasi ini bukan hanya soal penjualan, tetapi pembuktian langsung efisiensi dan performa kendaraan listrik dalam skenario harian.
Baca Juga: Strategi Penetrasi Pasar Mobil Listrik, Langkah Cerdas VinFast Hadapi BYD, Wuling, dan Hyundai
Melalui GSM, masyarakat bisa merasakan langsung manfaat kendaraan listrik tanpa harus memilikinya terlebih dahulu mendorong edukasi dan minat pasar secara organik.
4. Model Kolaborasi yang Bisa Direplikasi
Kolaborasi VinFast–V-Green–GSM menunjukkan bahwa membangun ekosistem EV tak bisa dilakukan sendiri. Produsen, penyedia infrastruktur, dan operator transportasi perlu bekerja sama dalam:
- Menyediakan akses energi yang mudah dan murah