Realitasonline.id - Mitsubishi Xpander Hybrid untuk pasar Indonesia adalah versi elektrifikasi dari MPV andalan Mitsubishi.
Dirancang untuk tetap ramah keluarga dengan kapasitas 7 penumpang, mobil ini dibekali mesin bensin 1.6 liter empat silinder DOHC MIVEC yang menjalankan siklus Atkinson dan dipadu dengan sebuah motor listrik serta baterai lithium‑ion berkapasitas sekitar 1,1 kWh.
Kombinasi ini menghasilkan output mesin sekitar 114 hp dan torsi 255 Nm, sementara motor listrik menyumbang tenaga sekitar 116 hp dan torsi 255 Nm, yang bekerja bersama dalam sistem e:MOTION dengan transmisi e‑CVT.
Rangka dan dimensi dasar Xpander tetap dipertahankan, dengan panjang sekitar 4.595 mm, lebar 1.750 mm, tinggi 1.750 mm dan jarak sumbu roda 2.775 mm.
Ground clearance cukup lapang, mencapai sekitar 205–220 mm cocok untuk kondisi jalan dalam kota maupun sedikit medan berat.
Rem depan menggunakan cakram berventilasi dan belakang tromol, sementara suspensi depan memakai strut MacPherson dan belakang torsion beam, didukung pelek alloy 17 inci dengan ban 205/55 R17.
Fitur kenyamanan cukup lengkap, mencakup AC dengan ventilasi di baris belakang, keyless entry, cruise control, armrest, serta sistem hiburan dengan layar sentuh dan konektivitas Bluetooth, USB, Apple CarPlay dan Android Auto.
Panel instrumen digital delapan inci khusus hadir dengan informasi status hybrid seperti status EV, aliran energi, dan mode berkendara.
Sistem shift‑by‑wire menggunakan tuas elektronik. Kabin dibekali peredam suara tambahan dan baterai ditempatkan di bawah lantai baris depan agar ruang kabin tetap lega.
Pada sisi keselamatan terdapat fitur ABS, EBD, Brake‑Assist, E‑Parking Brake, Hill‑Start Assist, ISOFIX, sensor parkir belakang, kamera mundur, dual airbags depan, sabuk pengaman di semua kursi, anak kunci electric immobilizer, serta fitur keamanan anak dan pengingat sabuk, serta speed sensing door locks.
Xpander Hybrid memiliki tujuh mode berkendara: dua mode EV (EV Priority dan Charge) dan lima mode lainnya disesuaikan kondisi jalan (Normal, Tarmac, Gravel, Mud, Wet).
Mode EV memungkinkan perjalanan tanpa menyalakan mesin bensin, sementara mode Charge berguna untuk mengisi daya baterai saat berkendara.
Sistem regeneratif juga memulihkan energi saat pengereman.
Konsumsi bahan bakar diklaim lebih irit sekitar 15–34 % dibandingkan model bensin konvensional, khususnya efisiensi tinggi tercapai di rute dalam kota.
Kapasitas tangki bahan bakar standar mencapai sekitar 45 liter, memberikan jangkauan berkendara yang luas.